Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta! Gitu Pokoknya!





Haiii...

Kali ini aku mau cerita tentang buku yang baru selesai aku baca, walaupun udah tersimpan cukup lama karena sibuk jadi baru selesai dibaca deh. Buku ini aku beli waktu lagi sale murah di Gramedia dekat kampus, setelah putar-puter cukup lama dan rasanya susah banget temuin buku yang aku suka akhirnya aku menemukannya.

Buku ini termasuk kedalam buku mini yang ukurannya tidak terlalu besar dan jumlah halamannya sedikit, jadi aku tertarik, dan memang ini isinya Cuma sajak-sajak yang engga butuh waktu banyak untuk bacanya. Ini temasuk golongan buku baru, karena emang sudah bisa dilihat dari covernya.
Bukunya terbitan PT Gramedia Pustaka Utama tahun 2014, dan aku belinya tahun 2019 akhir. Buku ini adalah kumpulan sajak oleh Tere Liye, yang gak perlu ditanya lagi kali ya siapa. Tapi, akan aku jelasin sedikit tentang beliau.
Tere Liye ini adalah seorang penulis yang sudah menghasilkan puluhan buku, dan beberapa bukunya ada yang sudah difilmkan, yang salah satunya adalah   “Hafalan Shalat Delisa” yang bikin mewek itu. dan salah satu buku yang ingin aku bahas disini adalah “Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta”.
Aku mengutip kalimat yang menurut aku ngena banget di bukunya.

“Dan ketahuilah, semakin tinggi cinta itu, maka akan semakin dahsyat ujiannya”
Tiap sesuatu hal yang tingkatannya tinggi, pasti tinggi juga deh akan cobaannya. Sama halnya kayak cinta, semakin banyak cintanya maka semakin banyak juga cobaannya.
“Perasaan adalah perasaan”
Menurut aku sampai kapan pun yang namanya perasaan akan tetap menjadi perasaan, ada yang susah diungkapkan dan ada yang sulit dimengerti.
“Maka tanyakan pada teman dekatnya”
Katanya nih, banyak rahasia yang diketahui oleh teman dekat. Tidak hanya baiknya, tapi buruknya juga.
“Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki”
Kalau untuk hal ini memang susah dijelaskan ya, terlebih lagi cerita cinta di dunia ini itu banyak bentuknya dan banyak alasannya. Ada cinta yang ingin memiliki dan ada rasa cinta yang sebaiknya tidak memiliki. Tapi begitulah cinta, terkadang tidak bisa dalam 1 bentuk saja.

“Kawan, jangan habiskan air mata untuk menangisi seseorang
Yang jangan-jangan tidak pernah menangis untuk kita”
Di buku ini mengingatkan kita untuk tidak terlalu berlebihan menangisi seseorang dengan cara yang paling manis, dan dengan cara yang membuat kita sadar bahwa apa yang kita lakukan belum tentu dilakukan oleh orang yang kita tuju. Menangis menangislah, tapi jangan habiskan air matamu.

“Sungguh, jangan habiskan waktu kita
Untuk seseorang yang tidak pernah tau
Bahawa kita menghabiskan waktu demi dia”
Terkadang dengan sangat relanya kita ingin menghabiskan waktu untuk seseorang, ingin mmbbuat moment dalam hidup kita, setidaknya yang menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau seseorang yang kita pilih untuk menghabiskan waktu kita bahkan tidak tau dibalik alasan itu? tidak tau bahwa kita menganggap saat bersamanya kita luar biasa, tapi dirinya merasa biasa saja.

“Pun kalau memang harus gugur daun
Kau dan aku tahu besok lusa akan kembali rindang”
Ada rasa yang bisa gugur hanya dengan satu malam saja, bahkan satu kejadian saja. Dibalik itu jika saling percaya satu sama lain, maka yang gugur akan rindang lag keesokkan harinya.

“Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia”
Manusia terkadang tidak mau dianggap lemah, tidak mau dianggap yang paling tidak berguna hanya dengan merasakan sakit. Kita diingatkan lagi di buku ini, bahwa kita adalah manusia yang pasti merasakan sakit dan mengingatkan kita bahwa orang lain yang merasakan sakit adalah manusia juga.

“Kita menatap bulan
Dari satu bingkai jendela”
Ini sajak yang paling aku suka. Entah kenapa dari satu bingkai jendela adalah hal yang manis, dapat melihat segalanya bersamaan karena tidak ada lagi jarak yang sering diperbincangkan.

“Urusan perasaan kadang tak sesederhana kalkulator”
Sebenarnya segala cara sudah dilakukan, tapi untuk perhitungan, aku rasa segala perasaan tidak sesederhana kalkulator. Jika tombol-tombol dalam kalkulator sudah awam untuk kita, rasanya tombol-tombol dalam perasaan tidak selalu memiliki fungsi yang sama setiap waktu. Jadi memang perasaan tidak sesederhana itu.

“Kenapa laut memiliki ombak, tapi aku tak bisa memiliki dia?”
Pertanyaan yang sering kita lontarkan saat menyukai seseorang memang terkadang konyol, dengan membandingkan diri kita dengan yang seharusnya berpasangan. Itu hal yang lucu menurutku, karena setiap perasaan pasti punya harapan untuk bersama.

Aku kasih rating buku sajak yang manis ini dengan illustrator yang lucu ini;

7/10

Sekian tulisan kali ini, semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kalian.


See You Next You J


Posting Komentar

0 Komentar