D-4 | Semua Serba Baru!



Hari-hari berjalan begitu cepat dan terkadang bisa terasa lambat, namun ada beberapa orang yang selalu bilang bahwa dirinya sendiri terkejut bisa ada didetik ini. Tidak ada yang instant, ada proses yang disukai, ada juga yang tidak disukai dan bahkan ada yang dipaksakan tetap dijalani walaupun rasanya sulit.

Disetiap fase, kita diperkenalkan akan hal yang belum pernah kita rasakan. Ada hal yang kita tau akan terjadi pada diri kita atau ada hal yang bahkan tidak pernah terlintas dipikiran kita sama sekali. Semuanya seakan random, sistem acak yang seakan tidak perduli kita dapatnya apa, yang tidak perduli kita mau atau tidak, tidak perduli bagaimana jadinya. Tapi, tetap saja terjadi. Seperti kebanyakkan orang dewasa bilang bahwa apa pun yang terjadi kita harus pandai-pandai menerima lalu mengolahnya.

Hal ini adalah hal-hal baru, tidak ada kisi-kisi yang pasti disetiap orangnya. Jawaban bisa saja berbeda dengan isinya, dan isinya bisa saja melenceng. Sistem di dunia ini juga sebenarnya membingungkan, bagaimana bisa pikiran-pikiran manusia yang berbeda tinggal bersama dalam lomba ego yang tidak ada habisnya. Hal-hal baru ini yang kemudian membawa kita pada pikiran-pikiran baru akan menjadi pilihan kita, entah itu harus menghadapinya atau malah menghindarinya.

Mengetahui emosi secara akurat ternyata jauh lebih sulit dari pada mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, terlebih lagi emosi tidak hanya diisi oleh 1 perasaan. Semakin fase bertambah, maka campuran dari beberapa emosi bisa menciptakan emosi baru yang tidak bisa dinamai. Tapi, mungkin, yang kita tau pasti adalah rasa sakit yang tidak nyata, sedih, marah, jatuh cinta dan bahagia. Mungkin itu yang bisa dinilai secara akurat selama 1 detik, selama perasaan itu tidak dicampur adukkan setelah menyatukan skenario yang terjadi di dalam pikiran.

Manusia kecil yang tumbuh dalam tubuh yang bertumbuh meninggalkan jiwa yang tetap; tidak bertumbuh, namun rasanya semakin bijak. Manusia kecil yang dahulu hanya tau tentang rasa senang, saat tumbuh dikenalkan dengan sedih, lalu kemudian dikenalkan lagi dengan rasa marah atau rasa-rasa lain yang begitu banyak. Manusia kecil yang tumbuh dalam tubuh yang semakin bertumbuh mulai mengkoleksi segala perasaan, segala ingatan dan segala bentuk dalam kehidupan yang bisa disimpan. Sekalipun rasa sakit, semuanya tersimpan.

Semuanya baru. Bahagia yang rasanya terasa baru, sakit yang rasanya terasa baru, marah yang baru, luka yang baru, bingung yang baru. Semuanya. Sampai di titik, manusia kecil menyadari bahwa menjadi manusia kecil jauh lebih mengasyikkan dari pada tumbuh. Semuanya yang baru ada beberapa yang asyik untuk dijalani, dan ada beberapa yang membuat diri bertanya-tanya apakah hal baru harus terjadi di fase kehidupan. Semuanya baru, ada yang membuat senang berlebihan dan ada yang buat kesakitan.

 

 


Posting Komentar

0 Komentar