Hari-hari
berjalan begitu cepat dan terkadang bisa terasa lambat, namun ada beberapa
orang yang selalu bilang bahwa dirinya sendiri terkejut bisa ada didetik ini. Tidak
ada yang instant, ada proses yang disukai, ada juga yang tidak disukai dan
bahkan ada yang dipaksakan tetap dijalani walaupun rasanya sulit.
Disetiap
fase, kita diperkenalkan akan hal yang belum pernah kita rasakan. Ada hal yang
kita tau akan terjadi pada diri kita atau ada hal yang bahkan tidak pernah
terlintas dipikiran kita sama sekali. Semuanya seakan random, sistem acak yang
seakan tidak perduli kita dapatnya apa, yang tidak perduli kita mau atau tidak,
tidak perduli bagaimana jadinya. Tapi, tetap saja terjadi. Seperti kebanyakkan
orang dewasa bilang bahwa apa pun yang terjadi kita harus pandai-pandai
menerima lalu mengolahnya.
Hal
ini adalah hal-hal baru, tidak ada kisi-kisi yang pasti disetiap orangnya.
Jawaban bisa saja berbeda dengan isinya, dan isinya bisa saja melenceng. Sistem
di dunia ini juga sebenarnya membingungkan, bagaimana bisa pikiran-pikiran
manusia yang berbeda tinggal bersama dalam lomba ego yang tidak ada habisnya.
Hal-hal baru ini yang kemudian membawa kita pada pikiran-pikiran baru akan
menjadi pilihan kita, entah itu harus menghadapinya atau malah menghindarinya.
Mengetahui
emosi secara akurat ternyata jauh lebih sulit dari pada mengetahui mana yang
benar dan mana yang salah, terlebih lagi emosi tidak hanya diisi oleh 1
perasaan. Semakin fase bertambah, maka campuran dari beberapa emosi bisa
menciptakan emosi baru yang tidak bisa dinamai. Tapi, mungkin, yang kita tau
pasti adalah rasa sakit yang tidak nyata, sedih, marah, jatuh cinta dan
bahagia. Mungkin itu yang bisa dinilai secara akurat selama 1 detik, selama
perasaan itu tidak dicampur adukkan setelah menyatukan skenario yang terjadi di
dalam pikiran.
Manusia
kecil yang tumbuh dalam tubuh yang bertumbuh meninggalkan jiwa yang tetap;
tidak bertumbuh, namun rasanya semakin bijak. Manusia kecil yang dahulu hanya
tau tentang rasa senang, saat tumbuh dikenalkan dengan sedih, lalu kemudian
dikenalkan lagi dengan rasa marah atau rasa-rasa lain yang begitu banyak.
Manusia kecil yang tumbuh dalam tubuh yang semakin bertumbuh mulai mengkoleksi
segala perasaan, segala ingatan dan segala bentuk dalam kehidupan yang bisa
disimpan. Sekalipun rasa sakit, semuanya tersimpan.
Semuanya
baru. Bahagia yang rasanya terasa baru, sakit yang rasanya terasa baru, marah
yang baru, luka yang baru, bingung yang baru. Semuanya. Sampai di titik, manusia
kecil menyadari bahwa menjadi manusia kecil jauh lebih mengasyikkan dari pada
tumbuh. Semuanya yang baru ada beberapa yang asyik untuk dijalani, dan ada
beberapa yang membuat diri bertanya-tanya apakah hal baru harus terjadi di fase
kehidupan. Semuanya baru, ada yang membuat senang berlebihan dan ada yang buat
kesakitan.
0 Komentar