Awalnya
semua terasa begitu mudah, ada beberapa kepercayaan yang muncul ketika harapan
dan impian mulai ditanam. Ada beberapa kepercayaan yang diberikan beberapa
orang terdekat, dan ada beberapa kepercayaan yang masih dicari di mana letaknya di dunia ini. Awalnya cukup
yakin dengan diri ini yang walaupun beberapa kali dibuat meragu dengan
orang-orang yang mencoba menakut-nakutiku tentang betapa menyeramkannya hidup
ini, mencoba membuatku goyah dengan kepercayaan yang tidak seberapa banyaknya.
Semakin
waktu bertambah dan tekanan semakin terasa semuanya semakin terasa berat.
Harapan menjadi sangat jauh dalam angan-angan, terasa semakin tidak nyata dan
sulit dilaksanakan. Impian hanya menjadi ingatan-ingatan indah tentang masa depan.
Segala usaha sudah dicoba, sampai susah dan sulit untuk melangkah, dan doa yang
terucap hanya menjadi lagu lama yang selalu diputar tanpa lelah dan bosan.
Hampir
semua hal dalam hidup adalah harapan dan impian, semuanya dilakukan dengan
usaha dan doa. Namun, segalanya tidak selalu sesuai dengan rencana. Tidak semua
hal sesuai dengan apa yang di harapkan dan impikan, walaupun usaha dan doa
tidak henti-hentinya dilakukan. Seakan tidak ingin menjadi yang diharapkan dan
impikan, seakan tidak perduli dengan usaha dan doa. Seakan tidak mengizinkan
aku untuk senang dengan segala harapan dan impianku, malah menjadi sedih sebab
usaha dan doa rasanya sia-sia.
Patah
hati pertamaku, melihat semuanya tidak sesuai dengan keinginanku. Terasa sesak
yang tinggal dalam hati paling dalam yang entah sampai kapan berakhirnya,
merasuk hingga dalam dan berbekas cukup jelas untuk dirasakan. Semuanya terasa
begitu salah dirasakan, harapan yang hanya angan-angan, impian yang hanya
sebatas khayalan, usaha yang seadanya dan doa yang sebisanya membuat semuanya
tidak terjadi seperti yang aku inginkan.
Patah
hati pertamaku, pada diri sendiri, pada dunia dan pada hidup.
0 Komentar