#Part5 Hati-Hati Dengan Hatiku, Syarat Bagi Orang Dewasa


Selamat datang di blogku kembali!!

Bagaiman kabar kalian? Semoga selalu baik-baik saja dan semoga sehat selalu ya...

Kembali lagi di segment Beropini kali ini, masih sama dan masih tentang buku Hati-Hati Dengan Hatiku kali ini kita akan bahas tentang Bagian Kelima. Tentang apa itu? Yuk kita sama-sama baca;



Bagian Kelima

SYARAT BAGI ORANG DEWASA


SYARAT SEBAGAI ORANG DEWASA

Mungkin kita tetaplah anak kecil yang terkurung dalam tubuh orang dewasa.
Hanya badannya yang menjadi besar.

 Kita terkurung pada tubuh kita sendiri yang terkadang tidak mampu menyesuaikan diri dengan apa yang diminta orang lain, tapi sadarkah yang dibutuhkan dunia ini adalah anak kecil yang begitu tulus dan apa adanya.



ADA YANG LEBIH BAGUS?

Dan ketika kita menjadi jenuh dengan perasaan itu, pikiran bahwa mungkin aku juga bisa menjadi objek “iri hati” bagi seseorang.

Kita berkali-kali dibuat lupa oleh obsesi kita yang terlalu besar, obesi kita untuk jadi lebih baik dari orang lain, membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Sering kali dibuat lupa bahwa kita juga bisa jadi objek “Iri hati” bagi orang lain, kita bisa jadi alat ukur untuk orang lain. Kenapa kita selalu lupa akan hal itu dan masalah sibuk membandingkan diri dengan orang lain yang membuat kita berpikir kita lebih rendah dari semuanya.



AKU MENCOB A JADI KAMU, DAN KAMU MENCOBA MENJADI AKU. DENGAN BEGITU, APAKAH KITA AKAN SALING MEMAHAMI?



PUT YOUR SELF IN OTHER’S SHOES

Sambil melihat perkataan dan perbuatan orang lain yang tidak bisa dimengerti, kita berpikir kenapa orang itu bisa seperti itu? cobalah ganti dengan pertanyaan “ kenapa” dengan “ apakah yang dia alami...”. inilah tahap pertama untuk mencoba berada diposisinya.

Mengapa kita selalu dibuat rendah dengan perkataan yang malah meragukan diri kita sendiri, kita selalu sibuk bertanya mengapa orang bisa seperti itu, mengapa orang bisa menjadi yang seperti sekarang yang hanya kita bisa lihat hal-hal yang menyenangkan saja. Pernahkah kita berpikir bagaimana ia bisa sampai dititik itu, masa-masa sulit yang sudah ia lewatkan. Lagi-lagi kita disibukkan dengan membandingkan diri dengan orang lain, tapi sudahkah kita melihat kembali usaha kita sendiri?!.



Aku juga masih bingung konsep dari ‘Dewasa’ itu sendiri, rasanya memang benar setiap waktu yang bertambah membuat tubuh kita yang berubah tapi kurasa tidak untukk jiwa kita. Maksutku adalah, jiwa tetap saja seperti itu walau pun aku tidak tau wujudnya seperti apa kerena sangat berbeda dengan tubuh kita yang terus tumbuh dan berkembang. Tapi kalian pernah merasa gak sih merasa kalau jiwa kalian itu tetap sama seperti saat kalian kecil, menerima dan mencari apa yang kalian butuhkan, tidak terlihat progressnya seperti tubuh yang perkembangannya dapat kita nilai. Karena hidup adalah tentang mengisi apa yang dapat kita pelajari dari hal yang terjadi.



Terima kasih sudah meluangkan waktunya,



See You Next Post J

Posting Komentar

0 Komentar