Selamat
datang lagi di sini!!
Bagaimana
kabar kalian? Semoga selalu diberikan kesehatan juga kemudahan dalam menghadapi
segala masalah yang ada ya... Dan lagi-lagi yang ingin aku ucapkan adalah
terima kasih karena telah setia dengan tulisan-tulisanku yang berada di sini,
yang semoga selalu memberi manfaat untuk kalian semua.
Kemudian
di postingan kali ini masih sama dengan yang postingan sebelumnya, yaitu
tentang sebuah buku dengan judul Hati-Hati Dengan Hatiku. Menurutku buku ini
berhasil banget buat aku sedih dan kemudian senyum-senyum sendiri, memang
terasa related banget sama kehidupan sehari-hari kita. Buku ini sebenarnya
termasuk buku lama, dengan cover yang didesign dengan sangat menarik membuat
aku tertarik untuk membelinya.
Dari
pada terlalu lama mari kita lanjutkan ke ini;
Bagian
Keenam
MELIHAT
SEKILAS SAJA BISA TAU, KOK
LIE
TO ME
Kata-kata
mudah dibuat dan mudah dipalsukan, tetapi raut wajah susah untuk menipu.
Terkadang kita harus memperhatikan beberapa aspek, yang kita lihat belum tentu
benar dan yang kita dengar belum tentu benar. Mungkin kita hanya menebak-nebak
selama ini, atau kita bisa memperkirakannya dari apa yang kita amati.
PURA-PURA
KUAT
Bukan
untuk menyerang orang lain, tetapi untuk melindungi diri sendiri.
Meski
merasa sesak, tetapi bujuklah diri bahwa ini lebih baik daripada dilukai dan
sakit.
Tetapi,
bukalah perlengkapan itu didepan orang yang kamu cintai, orang yang kamu
sayangi. Lalu lepaskan itu di depan orang yang kau cintai.
Bukan untuk
bermaksut menyakiti seseorang kita berusaha untuk pura-pura kuat, dibalik
pura-pura kuat ada alasan untuk menyelamatkan diri sendiri dari apa yang pernah
terjadi atau bahkan untuk berjaga-jaga pada hal yang belum terjadi.
Berhati-hati itu perlu bukan?!. Tapi percayalah bahwa kamu akan menjadi special
jika seseorang tersebut tidak berpura-pura lagi didepanmu.
TIDAK
APA-APA
Orang
bilang kalau kesusahan dibagi, akan tinggal setengah.
Namun
ada orang yang lebih suka menanggung kesusahan sendiri daripada menjadi beban
bagi orang lain. Dia tidak mau merepotkan orang lain. selain itu, dia
beranggapan, meski sudah berbagi, masalahnya belum tentu selesai.
Apakah
sungguh tidak apa-apa...
Kalau
tidak, jangan-jangan dia butuh bantuanku...
Bertanyalah
seperti itu, itulah cara yang paling mudah dan pasti bagi orang yang ada
disisinya, bukan?
Kalau dipikir-pikir di dunia ini ada 2 tipe, yang mau
berbagi atau mau menyimpannya sendirian, dalam hal apa pun itu. Tapi jika kamu
dihadapkan pada yang mau berbagi apa kamu mau menerima? Dan jika kamu dihadapkan
pada yang tidak mau berbagi apa kamu akan meminta? Apakah kamu seberani itu
untuk menerima dan meminta dari orang lain sekali pun orang yang tidak kamu
kenal?. Terkadang kita lupa untuk belajar memahami manusia lainnya hanya karena
kita takut tidak mampu atau bahkan takut tidak mau terbebani.
Ada orang-orang
yang diberikan kelebihan untuk lebih peka pada lingkungannya dan ada yang
tidak, tapi apakah kamu orang yang peka atau tidak?!
Sekian saja tulisan kali ini, semoga kalian
suka dan bermanfaat juga
See
You Next Post J
0 Komentar