Selamat datang di blogku!!!!
Selamat bergabung bagi yang baru pertama kali datang ke
blogku dan selamat datang kembali bagi para pembaca setia. Bagaimana keadaan
kalian? Semoga selalu baik-baik saja ya menjalani hari-hari yang tidak selalu
mudah, semoga kita terus diberikan semangat dan juga pikiran yang positif.
Ditulisan ini masih seperti postingan sebelumnya, karena
yang sebelumnya bagaimana pendapat dari laki-laki yang sekarang bagaimana
pendapat dari perempuan. Apakah akan sama dengan laki-laki, berbeda atau bahkan
sebaliknya?
Yuk langsung lihat jawaban mereka, cussss.....
Menurut kamu kata
umpatan itu apa sih?
“Kata-kata kasar atau kotor yang biasanya diucap saat sedang kesal dengan
sesuatu”.
“Menurutku umpatan gak cuman buat hal yang negatif aja, kadang sekarang
tuh. Orang mengumpat karena saking asiknya ngobrol atau nyaman sama orang yang
diajak ngobrol itu,tapi ya ngobrolnya dalam hal bercandaan gitu”.
“Umpatan klo menurut gue itu kata-kata kasar yang ditujukan dengan sengaja saat
seseorang itu lagi marah. Itu baru gue pikir umpatan. Tapi kalo kata-kata kaya
bercandaan ya walaupun beberapa orang bilang umpatan tapi juga ga semuanya itu
masuk umpatan sih, tapi tergantung juga si penerima melihatnya itu sebagai
umpatan atau sebagai bahan bercandaan. Ada orang yang bisa menerima itu sebagai barcandaan. Ada juga yang sensi dan menganggap serius. Kalo gue sendiri gue bisa
membedakan mana yg umpatan beneran, dan mana yg bercandaan”.
“Kata-kata kasar yang biasanya diucapkan untuk melampiaskan kekesalan,
marah atau kekecewaan”.
“Semacam kata-kata toxic gitu kan ya(?)”.
“Kata kotor atau tidak senonoh yang diucapkan untuk merendahkan orang
lain(?)”.
“Perkataan yang kotor yg diucapkan pada saat ketika marah emosi”.
“Kata kasar yang keluar dengan refleks”.
“Kata yang seharusnya tidak di keluarkan dari mulut manusia,dan bukan bahasa
indonesia yang baik dan benar”.
“Kata kata yg keluar untuk mengekspresikan sesuatu”.
Apa kata umpatan
mampu mendesripsikan kepribadian seseorang? Mengapa?
“Iya bisa. Karena berarti orang itu gampang emosian :v”.
“Menurutku bisa. Bisa banget malah, intinya perbedaan orang yang suka
mengumpat dibanding orang yang gapernah mengumpat, emang lebih enak diliat yang
gapernah mengumpat”.
“Menurut gue. Tidak sama sekali tidak. Itupun tergantung saat lagi bercanda
atau lagi beneran marah dianya”.
“Ya. Karena semakin sering seseorang mengumpat bisa disimpulkan bahwa dia
orang yang mungkin saja emosional dan kasar”.
“Bisa aja sih. Siapa tau itu julukan, atau nama panggilan kesayangan”.
“Ya enggalah! Mendeskripsikan orang itu ga harus dengan berucap menggunakan
kata umpatan”.
“Yaa, karena dari situ kita bisa tau bisa menilai kepribadian seseorang
seperti apa, ketika marah sedang emosi banyak yg melontarkan kata umpatan
seperti nama hewan bahkan alat kelamin pun disebut, ini menunjukan bahwa
kepribadian seseorang itu kasar dalam ucapannya, apalagi perempuan sangat tidak
etis banget karena perempuan dilihat dari akhlaknya akidahnya, walaupun
secantik apapun kalo akhlaknya kurang baik itu percuma”.
“Bisa. Karena jika ada seseorang yang berkepribadian baik tidak mungkin
akan mengucapkan kata umpatan tersebut. Pasti dia akan berfikir terlebih dulu”.
“Iya dong, kalo orang itu sering mengucapkan kata umpatan dia belum tentu
orang yang baik walaupun kelihatannya baik”.
“Iya dong,bahasamu itu kamu”.
Keadaan seperti apa
yang membuat kata-kata umpatan itu keluar?
“Dalam keadaan kesal, atau kecewa. Bisanya begitu”.
“Saat lagi asik-asiknya ngobrol atau bercanda sama temen yang punya satu
humor. Dan ketika ada orang yang memaksa kita harus marah :(“.
“Biasa kalo lagi kumpul sama sahabat atau temen deket banget dan itu juga
buat bercanda aja. Tapi kalo untuk baru kenal, gue pribadi ga pake kata2 itu.
Dan sekalipun marah kata-kata kasar gak gue keluarin”.
“Marah, kecewa, kesal”.
“Saat emosi, saat lagi kesindir juga, atau lagi ngomongin orang. BTW ini
paling sering sih”.
“Biasanya kalo lagi kesel, marah atau benci sama orang didukung sama
situasi yang kacau haha”.
“Ketika sedang marah, kesal emosi, dan yang menjengkelkan”.
“Kesal, marah, emosi, sedih, perasaan campur aduk”.
“Kesal atau marah,bisa juga dalam keadaan senang tapi dia sudah terbiasa
atau tidak disengaja menggunakan kata-kata umpatan itu”.
“Kaget dan gak percaya mungkin”.
Jika ada sisi
positifnya, menurutmu apa sisi positif itu?
“Lebih terbiasa terbuka,maksutnya dalam mengekspresikan perasaan”.
“Lebih asik aja. Jadi temenannya gak terlalu freak menurutku”.
“Sisi positifnya si gak ada kayaknya wkwkk, cuman ya gimana ya susah di jelasin
juga”.
“Tidak”.
“Perasaan jadi kayak lega gitu wkwk padahal dosa si haha”.
“Mungkin bisa jadi pacuan lagi dalam diri”.
“Menurutku itu tidak ada sisi positifnya”.
“Mengeluarkan uneg-uneg hingga menimbulkan keringanan pada perasaan”.
“Mungkin kalo untuk di zaman milenial ini,bisa untuk mengakrabkan diri
dengan teman sebaya (?) tapi sebenarnya tidak baik juga”.
“Lebih ekspresif, kita jadi tau dan rasain apa yg mungkin orang lain
rasain”.
Jika ada sisi
negatifnya, menurutmu apa sisi negatif itu?
“Banyak ynang tidak suka dengan kata-kata umpatan, karena memiliki arti
yang kotor atau kasar”.
“Kalo didenger sama orang lain jadi kurang enak aja kitanya. Ini kok kita
kasar banget. Dan jadi mikirin yang apa yang orang lain pikirin ke kita”.
“Sisi negatifnya ya kalo asal ngumpat orang bisa menimbulkan salah paham, nanti jadi ribut gak cocok dan akhirnya berantem beneran. Beberapa juga generasi
sekarang ini jadi jarang juga bicara dengan kata maaf, tolong”.
“Mengesankan bahwa seseorang tersebut tidak sopan”.
“Dosa nambah cuy”.
“Bikin sakit hati orang dan kita tidak pernah tau kan isi hati orang ketika
di katain kasar bisa jadi dia akan bertindak diluar logika(?)”.
“Dapat menggangu gaya bicara anak kecil, karena anak kecil lebih mudah
menyerap omongan orang dewasa jika ia mendengarnya, terus bisa menyebabkan
perasaan hati seseorang mudah tersinggung jika melontarkan kata kata umpatan ke
seseorang tersebut, ya walaupun hanya berupa candaan tetapi itu tidak baik”.
“Orang akan menganggap kita sebagai pribadi yang kasar”.
“Banyak dong sisi negatifnya, kalo keterusan bisa jadi tidak bisa atau pun
susah di hilangkan karena sudah jadi kebiasaan”.
“Dari kata kata sangat simple yg org lain denger itu bisa judge kepribadian
kita,jahat ya :(“.
Bagaimana pendapatmu
tentang kata umpatan yang mulai mencampuri bahasa hingga pada kasus anak kecil
yang ikut mengucapkan kata ungkapan?
“Tidak bagus untuk anak-anak yang bisa dibilang baru mengetahui atau
mempelajari lingkungan sosial sekitarnya. Anak kecil belum begitu tau apa arti
dari setiap kata umpatan itu. Pada dasarnya jika dia tau arti dari setiap kata
umpatan, mungkin saja dia tidak akan mengatakan kata-kata itu. Dan lingkungan
sosial yang mendukung akan larangan mengucap kata-kata umpatan. Mungkin kata-kata
umpatan itu tidak akan diucapkan oleh anak-anak. Intinya, lingkungan dan
dukungan akan larangan pengucapan kata-kata yang bersifat umpatan itu tidak
akan diucapkan oleh anak-anak karena anak-anak sudah tau kalau kata-kata itu
tidak sepantasnya diucapkan di seusia mereka, cukup mengetahui saja kalau
kata-kata yang bersifat umpatan itu tidak boleh diucapkan. Hanya sebagai
pengetahuan mereka saja seharusnya itu lebih baik”.
“Harusnya sih sebagai pelaku lebih tau tempat, dimana dan kapan menggunakan
umpatan seperti itu, tidak dijadikan biasa, dan benar-benar hanya pada orang
tertentu. Yang mungkin sudah kita kenal lama”.
“Kalo gue bilang semisal mau ngumpat juga liat situasi tempat. Misal kalo
dalam ruangan orang seumuran semua atau sama sahabat di kamar pribadi bisalah
bercandaan pake kata-kata gitu. Tapi kalo tempat umum atau ada anak kecil dirumah
lebih baik jangan sama sekali karena bakalan anak kecil itu juga ngikutin apa yang
kita omongin”.
“Merasa miris, prihatin. Seharusnya orang tua bisa lebih mengontrol segala
tutur kata anaknya, diajari sedari kecil untuk berkata sopan”.
“Mbaknya masnya, kasian. Masih kecil butuh asupan kalimat yg baik gitu,
miris aja si liatnya”.
“Anak kecil zaman sekarang udah maen gadget terus pantauan orang tua kurang ya
mereka buka situs yang bukan berdasarkan umur mereka ya jadi mereka pun
terkontaminasi hal-hal yang tidak sewajarnya anak kecil”.
“Tidak baik, mengganggu gaya bicaranya seseorang, apalagi anak kecil lebih
mudah meniru gaya bahasa orang dewasa, miris jika ada anak kecil yg sering
melontarkan kata-kata seperti itu, kata-kata seperti itu biasanya lebih sering
dilontarkan pada saat marah, tetapi banyak orang yang menggunakan bahasa atau
kata kata seperti itu di kehidupan sehari hari”.
“Miris”.
“Menurut aku ini mesti di hentikan karena kalo tidak generasi muda sekarang
ini bisa tercemari dan jika sudah menjadi kebiasaan itu bisa bahaya dan mungkin
banyak dampaknya dalam kehidupan sehari-harinya”.
“Karena terlalu sering ada di lingkungan kita, umpatan kaya gitu di anggap
biasa, orang-orang terbiasa ngelakuinnya, kita terbiasa dengernya”.
Bagaimana
pendapatmu supaya kata ungkapan tidak digunakan lagi dalam kehidupan
sehari-hari?
“Mengganti kalimat yang kita rasa enak untuk diucapkan, jadi kalau umpatan
itu kita rasa enak untuk diucapkan, ya kita ganti umpatannya jadi bahasa lain,
jadi bahasa yang lebih halus atau setidaknya lebih enak di dengar untuk orang
sekitar”.
“Mulai dari diri sendiri dulu sih, susah kalo emang udah habit begitu kalo
langsung berhenti susah. Tapi gue pribadi mencoba buat ganti kata-kata umpatan yg
kasar dengan jenis sayur atau buah-buahan biar lebih enak aja di denger. Bisa juga
orang terdekat sahabt mulai menasehati tapi itu juga dari sahabat itu juga harus
berubah juga buat jangan ngumpat lagi”.
“Mulai dulu dari diri sendiri dan orang-orang terdekat”.
“Biasakan dengan kalimat kalimat baik dan positif”.
“Dari diri masing-masing aja sih semua orang pasti pernah berkata kasar,
munafik kalo gapernah. Disaat kita lagi kesel atau marah sama orang tenangin
diri dulu istighfar dan mulai sadar kalo berkata kasar apalagi sampe
merendahkan orang lain itu dosa, Inget aja gitu, dijamin perlahan bakal ga lagi
berkata yang gak baik”.
“Menyaring kata-kata ketika sedang marah mengontrol emosi supaya tidak
keluar kata-kata seperti itu jangan membiasakan berbicara seperti itu pada saat
berkomunikasi dengan orang lain”.
“Membiasakan untuk berbahasa yang baik dan benar”.
“Mulai dari sendiri sih, kalo kita nya sadar itu tuh ga baik pasti kita bisa
mengajarkan orang lain atau pun negur orang yang masih suka memakai kata umpatan”.
“Menurut aku lingkungan penting banget, Aku ngerasa besarnya pengaruh itu, ya
di mulai dengan perbaikin lingkungan gitu, kelilingi hari hari kamu dengan orang
orang yg positif”.
Jadi bagaimana pendapatmu? Apakah
kata umpatan akan terus berlangsung, semakin berkurang atau bahkan semakin
sering diucapkan, eh atau bahkan malah jadi bahasa yang sudah dimaklumi
diucapkan diarea publik. Kita semua tau bahwa kata umpatan sebenarnya adalah
kata yang buruk namun mungkin kembali lagi tujuan diucapkan dan maksut tersirat
yang ditangkap bagi pendengarnya.
Terkadang kata-kata bisa sangat
berpengaruh dari sekedar tindakkan, jadi sebaik mungkin pilihlah kata-kata yang
baik bagi penutur maupun yang mendengarnya. Bukankah baiknya kita terpancar
dari bagaimana kita memperlakukan kita dan orang lain secara baik pula?!
Terima kasih kepada
perempuan-perempuan di bawah ini;
Crissa Apriana
Sella Shavon
Vicky Restu Febriani
Windika Muji
Anisa Cika Febriani
Dian Ayu Permatasari
Susilawati
Inda Mega
Yemima Euginia
Reza Putri Chaniago
Semoga tulisan ini bermanfaat
untuk kalian sebagai bahan masukkan tentang kata umpatan ini, semoga suka dan
See You Next Post J
0 Komentar