Hai teman-teman!!
Selamat datang diblogku
yang biasa banget ini, semoga hari ini kabarmu baik-baik saja ya dan semoga
rezeki selalu terlimpah untukmu.
Selamat datang di segment
review, dan kali ini aku akan mereview sebuah film jepang yang baru saja
beberapa hari yang lalu aku tonton. Film
ini masih tergolong baru karena di tahun 2019, film ini juga menurutku masuk
kedalam film fantasy walau pun gak fantasy banget. Dari pada makin gak nyambung
yuk langsung keintinya saja.
Ternyata film ini adalah
film awal tahun 2019, lebih tepatnya 15 februari 2019 di Jepang. Film ini
diproduseri oleh Yasushi Hashimoto dan Tomoya Nishino, dengan director yaitu
Takahiro Miki. Pemain utama yang ada difilm ini pun jangan tanya actingnya,
Ryunosuke Kamiki yang mennjadi Shinichiro Kiyama dan Kasumi Asimura sebagai Aoi
Kiryu.
Di awal film kita akan
dikenalkan oleh Kiyama kecil yang tengah berada disituasi yang menyeramkan,
yaitu berada diantara puing-puing pesawat yang sudah hancur dan ada beberapa
yang terbakar. Lalu Kiyama kecil ini menyaksikan para menumpang lain yang sudah
meninggal dan bahkan minta tolong, dan salah satunya adalah seorang penumpang
yang tengah berada di ujung hidup. Namun yang membuatnya bingung adalah
seseorang itu terlihat transparan.
Kemudian kita
diperkenalkan kembali oleh Kiyama yang sudah menjadi dewasa bahkan berkerja
sebagai montir disalah satu bengkel yang pemiliknya sendiri sudah menganggap
Kiyama sebagai keluarganya, karena sejak kecelakaan itu Kiyama hidup sendiri.
Pemilik bengkel menawarkan Kiyama untuk menjadi manager di bangkel yang akan di
buka, namun Kiyama menolaknya karena masih belum percaya pada dirinya sendiri.
Nah, disaat pulang menuju rumahnya Kiyama bertemu dengan
orang lain yang tengah menelefon. Namun yang membuatnya terheran-heran adalah
tangan yang tengah menggenggam handphone itu menjadi transparan, alhasil Kiyama
mengikutinya sampai kejadian tak terduga membuat Kiyama merasa sangat bersalah.
Kiyama kembali teringat pada masa lalunya.
Setelah itu Kiyama
menyadari bahwa itu adalah salah satu kelebihannya yang membuatnya pada saat
bertemu dengan Aoi langsung berusaha untuk melindunginya. Kiyama tidak
meyakinkan diri bahwa dengan dirinya yang masih hidup dari kecelakaan pesawat
adalah sebuah anugrah yang ditambah lagi dirinya dapat melihat orang lain yang
akan meninggal jadi sebisa mungkin Kiyama menolong orang-orang yang terlihat
transparan.
Sisi buruknya Kiyama
harus mempertaruhkan nyawanya demi nyawa yang telah ia selamati, dalam kata
lain adalah serangan jantung yang beritahu seorang dokter yang mengatakan bahwa
dirinya juga pernah memiliki Fortunes eye yang menurutnya sebuah keajaiban yang
diberikan oleh Dewi Fortunes eyes.
Film ini mengajarkan
bagaimana mengikhlaskan sesuatu, terlebih lagi pada hal purpose kita sebagai
manusia untuk saling membantu satu sama lain.
Keikhlasan yang harus didasari
dari dalam hati yang paling dalam demi hal yang sebenarnya tidak kita tau
kebenarannya, seperti kita mau melakukannya untuk kebaikan. Keikhlasan tentang
perasaan yang harus menjadi taruhan karena sudah merasa dicintai setulusnya,
Kiyama merelakan dirinya untuk Aoi. Bayangkan hanya dengan pandangan pertama di
counter dapat menumbuhkan perasaan Kiyama untuk pertama dan terakhir kalinya.
This movie kinda sweet
but too sad, but pesan yang disampaikan itu mendalam banget. Kalian harus
masukkin film ini di list movie yang kamu nonton waktu mellow, karena memang
berhasil banget buat mood kamu yang awalnya mekar lama kelamaan akan layu L
Mungkin aku akan kasih
rating film ini
7,5
Sekian review aku tentang film ini, semoga kalian tertarik
untuk menontonnya.
See You Next Post J
0 Komentar