Katanya di dunia ini gak ada
yang namanya gelap, yang ada hanya kekurangan cahaya. Katanya di dunia ini gak
ada yang selamanya bahagia, yang ada hanya belum saatnya saja merasakan
kesedihan.
Sebelum memulai tulisan kali
ini, aku mau mengucapkan selamat datang untuk kamu yang tengah membaca tulisan
ini semoga selalu dilimpahkan segala kebaikkan dari semesta ini. Dan mau
mengucapkan juga banyak-banyak terima kasih untuk yang sudah membaca, sering
berkunjung untuk mengecek postingan baru. Aku ucapkan banyak-banyak terima
kasih.
Rasanya semua manusia itu takut
salah, apalagi takut banget disalahkan. Tau gak sih kamu? kalau dalam sehari
kita punya banyak sekali pilihan, bahkan ribuan pilihan disetiap saatnya,
seperti memilih kita akan bangun jam berapa, apa yang akan kita makan untuk
sarapan, bagaimana kita berangkat kerja atau kuliah, apa yang akan kita makan
untuk makan siang dan sebagainya. Banyak
sekali pilihan yang dipilih tanpa atau dengan segaja kita pilih, tapi bagaimana
jika pilihan yang kita pilih itu salah?!.
Mau dengan cara apa kita
melihat? Dengan kaca mata manusia atau dengan kaca mata malaikat. Banyak sekali
aspek yang membuat kita manusia berbeda satu dengan yang lainnya, entah itu
dari di mana mereka dilahirkan,
dibesarkan dan juga perkembangan mental dan fisiknya. Tidak hanya aspek yang diturunkan tapi juga
yang tercipta seiring dengan berjalannya waktu dalam hidup.
Tapi bagaimana jika kita salah
dalam memilih?
Sadarkah kamu? sejak kita kecil
kita selalu diajarkan untuk selalu mendewakan yang benar, dan lebih parahnya
selalu mengucilkan yang salah. Sejak saat itu semua manusia berlomba-lomba
untuk selalu benar, untuk selalu benar dalam segi apa pun. Mungkin itu yang
membuat setiap manusia selalu takut
untuk membuat kesalahan, atau sebenarnya tidak ada yang salah, atau sebenarnya
ini hanya perbedaan dari segi mana kita memandang.
Hidup bukan lagi soal pilihan
ganda yang hanya memilih pilihan yang hanya terdapat 4 pilihan, entah itu A,B,
C, atau D. Tapi mungkin bisa disamakan dengan soal essay yang tidak ada
patokkannya lagi, terserah kita ingin punya jawaban berapa, punya pilihan dan
segala penguraian yang merinci. Hidup juga bukan tentang kesamaan jawaban, tapi
tentang mana pilihan yang lebih tepat yang dapat kita pilih sebagai pilihan
yang mendekati benar. Karena mungkin pada dasarnya tidak ada yang benar-benar
‘Benar’, karena mungkin pada dasarnya tidak ada yang benar-benar ‘salah’. Yang
pantas untuk menilai bukan lagi guru, tapi Tuhan.
Tapi bukan hanya itu saja,
banyak sekali orang-orang yang berpikir bahwa pilihan kita salah. Banyak sekali
orang-orang yang berpikir bahwwa pilihannya benar karena mungkin pernah
mengalaminya juga, lalu berusaha
mengajukan pilihannya untuk dipilih untuk kita agar kita tidak salah sedangkan
kita berpikir pilihannya adalah pilihan yang berbeda dengan perjalanan hidup
kita. Dengan kata lain, i cant put your shoes
in my feet walaupun kelihatannya sangat menarik. Tidak yakin akan
berhasil, tapi bisa dicoba dengan memasukkan unsur-unsur pilihan yang
dikehendaki.
Percaya ga? Bahwa orang yang
mengerti kita bisa juga menyalahkan kita, kita bukan diajarkan untuk menjadi
lebih baik malah dipojokkan dengan dalih semoga berpikir. Well, i think
everyone know what they should do, they just need more time to think so just
give a little space. Yes, there is a rules in this world. No, i mean there is a
rules in our tradition.
Tradisi yang dibuat turun
temurun sejak zaman dahulu, tapi kadang ada beberapa peraturan yang dizaman
berikutnya ternyata tidak berlaku. Mengapa demikian? Karena mungkin pada saat
peraturan itu dibuat atau dideklarasikan adanya kekurangan informasi yang valid
yang membuat peraturan tersebut dizaman sekarang sudah tidak berlaku lagi.
Walaupun pada dasarnya peraturan dibuat untuk mengamankan keadaan, namun bisa
membuat kericuhan terutama pada manusia sekarang yang lebih kritis dan lebih
mencari tau bagaimana hal tersebut sebaiknya ditanggulangi.
Lalu bagaimana kalau masih
salah? Ya! kembali lagi keawal, kembali lagi kepersepsi masing-masing. Manusia
lain pada dasarnya hanya bisa mengutarakan pemikiran mereka yang belum tentu
dapat diterapkan langsung, tapi jika yang mengutarakannya ingin sekali
pemikirannya digunakan lalu sukses itu baik, tapi bagaimana jika gagal? Tentu
yang disalahkan pada akhirnya kita. Yang disalahkan kenapa terlalu percaya
dengan masukkan yang belum tentu cocok, kenapa menerapkannya padahal belum
tentu berjalan muncul.
Menjadi salah itu kelemahan
manusia, karena pada dasarnya semua manusia hanya beruntung diberi jalan oleh
yang Kuasa. Karena manusia hanya bisa mencoba apa yang dipikir lebih baik dan
mudah, karena manusia tidak pandai
membaca situasi masa depan yang tidak seorang pun tau. Mungkin bisa
meramalkannya tapi belum tentu 100% benar.
Jadi jangan takut salah,
takutlah untuk tidak mencoba. Itu sebenarnya yang aku takutkan hihi. Semoga
tulisan celotehan ini bermanfaat untuk kalian, dan semoga kita terus menjadi
manusia yang lebih manusia.
See You Next Post J
0 Komentar