Review Film Happy Old Year (2019) Merelakan Yang Sudah Semestinya Memang Sulit!


Selamat datang disini lagi !!!

Pertama-tama aku mau ucapkan terima kasih untuk pembaca yang baru bergabung dan untuk kamu yang masih setia membuka blog ini. Terima kasih sudah menyediakan waktunya untuk membuka dan membaca blog ini, semoga apa yang ada diblog ini bermanfaat untuk kamu.  mari kita lanjut ke review film kali ini.

Film kali ini datangnya dari Thailand dengan genre yang tidak biasa, karena dari banyak film thailand yang aku tonton lebih banyak bergenre romantic comedy. Mungkin jika dimasukkan kedalam golongan genre, film ini akan aku masukkan kedalam genre drama family. Walaupun filmnya menyisipkan romance tapi tidak terlalu terasa. Film ini berjudul Happy Old Year pada tahun 2019, yang diperankan beberapa pemeran yang sudah tidak diragukan lagi actingnya. Film ini pun ditulis dan di sutradarai oleh Ter Nawapol Thamrongrattanarit yang juga menulis naskah film Bangkok traffic Love Story dan juga Heart Attack.

Film ini menceritakan tentang Jean (Chutimon Chuengcharoensukying) perempuan yang tengah berusaha merubah rumahnya agar bergaya minimalist seperti ajaran Buddha, namun sayangnya rumahnya banyak sekali menyimpan barang-barang yang bahkan diletakkan tidak beraturan. Jean tinggal bersama adiknya Jay (Mee Thirawat Ngosawang) dan Ibunya (Um Apasiri Nitibhon), Jean berteman dengan Pink (Praew Patcha Kitchaicharoen) dan bekerja sama untuk merombak rumahnya.

Kita diajak kembali ke masa  di mana Jean berusaha untuk merombak rumahnya menjadi gaya minimalist dengan bagian bawahnya sebagai kantor, Jean sendiri memang seorang arsitek yang tengah mencari inspirasi untuk merombak rumahnya sendiri. Namun, Jean disibukkan dengan membuang barang-barang yang ada dirumahnya dan hal tersebut yang membuatnya lebih sulit lagi. Jean menemukan barang-barang orang lain yang harus dikembalikan kepada pemiliknya, dan salah satu barang tersebut adalah kamera dari mantannya yaitu Aim (Sunny Suwanmethanont).

Masalah tidak datang dari hubungannya dengan mantannya Aim, tapi juga datang dari Ibunya yang tidak rela salah satu barang yang begitu penting di jual oleh Jean. Jean tidak berhenti, ia terus berusaha walaupun bagian dari dirinya merasa lelah.



Film ini memang terasa sangat pelan, tapi tiap detiknya terasa ada didalam emosi yang diberikan. Berbentuk minimalist tapi di isi dengan perasaan yang absurd, beberapa kali diajak berjalan kaki oleh Jean yang terkesan begitu putus asa tapi tidak ingin menyerah. Awalnya aku kira film ini akan sangat boring, tapi ternyata film ini terlalu deep. Seperti inti dalam film ini, tentang melepaskan hal yang sebenarnya sudah tidak penting.

Kayaknya emang woth it deh film ini, soalnya beberapa web kasih rating yang cukup tinggi. Dari rating IMDb film ini dapat 7,5/10 dan dari MyDramaList dapat rating 7,4/10. Walaupun dengan ending yang kurang puas, tapi bisa digambarkan apa langkah Jean selanjutnya. Jadi aku akan kasih film ini rating sebanyak;


7/10

The best drama tentang keluarga dan pecintaan yang belum terselesaikan tapi harus diakhiri, kalau kamu mau melow melow atau lagi difase melupakan film ini cocok banget kamu tonton. Untuk kamu yang sudah tonton, menurut kamu film ini gimana? Bisa comment dibawah yaJ


Sekian review kali ini,



See You Next Post
J






Posting Komentar

0 Komentar