Orientasi
sex atau kecenderungan seksual adalah suatu pola ketertarikkan seksual,
romantis atau emosional. Dari ketiga ketertarikkan tersebut juga dapat menjadi
1 pola gabungan yang terdiri dari 3 pola dasar tersebut. Banyak ilmuan berpikir
bahwa orientasi seksual ini dipengaruhi oleh Nature dan Nurture, yang tidak
lain adalah kombinasi genetik, hormonal, dan pengaruh lingkungan sekitar. Hal
tersebut yang menciptakan beberapa orientasi seksual yang dibedakan menjadi 13,
berikut adalah macam-macam orientasi seksual:
Heteroseksual
Ketertarikkan
pada jenis kelamin yang berbeda secara emosional, romantis atau seksual. Salah satu
klasifikasi utama orientasi seksual bersama dengan Homoseksual dan Biseksual.
Homoseksual
Pada
homoseksual yang sudah umum kita ketahui adalah ketertarikkan pada jenis
kelamin yang sama, namun pada homoseksual ini terjadi pada laki-laki. Menjadi
klasifikasi utama pada orientasi seksual.
Biseksual
Biseksual
ini ketertarikkan pada 2 jenis kelamin, pada pria dan juga wanita. Ketertarikkan
ini berdasarkan pada emosinal, romantis atau seksual, dan menjadi klasifikasi
utama pada orientasi seksual karena lebih sering didengar.
Panseksual
Ketertarikkan
seksual ini berdasarkan pada emosional, seksual dan romantis. Namun tanpa
memandang identitas gender/jenis kelamin pasangannya. Panseksual berbeda dengan
Poliseksual.
Poliseksual
Jika pada Panseksual tanpa memandang identitas gender, pada Poliseksual ini memiliki ketertarikan pada banyak gender tapi tidak semuanya.
Jika pada Panseksual tanpa memandang identitas gender, pada Poliseksual ini memiliki ketertarikan pada banyak gender tapi tidak semuanya.
Aseksual
Pada
orientasi yang satu ini berbeda dengan orientasi sebelumnya, pada Aseksual ini
memiliki rendahnya ketertarikkan atau tidak adanya ketertarikkan pada hubungan
seksual atau aktivitasnya. Jadi memungkinkan memiliki Ketertarikkan emosional
dan romantis tapi tidak seksual.
Androseksual
Androseksual
atau Androfilia ini tertarik pada maskulinitas yanng dimiliki seseorang tanpa
memandang gender. Menurut Women Health Mag, istilah ini menggambarkan bahwa
orientasi ini menyebabkan ketertarikkan pada siapa orangnya dibandingkan jenis
kelaminnya.
Gineseksual
Gineseksual
atau Ginefilia ini berkebalikkan dari Androseksual. Jika pada Androseksual ini
tertarik pada maskulinitas, Gineseksual ini tertarik pada Feminitas. Sama
dengan Androseksual, orientasi ini tertarik pada siapa orangnya dibandingkan
jenis kelaminnya.
Demiseksual
Orientasi
ini di mana seseorang hanya akan
memiliki ketertarikkan seksual pada seseorang yang menurutnya memiliki ikatan
emosi yang kuat, Orientasi ini tidak menyukai sentuhan yang diberikan orang
yang menurutnya belum cukup memiliki ikatan emosi yang ia tetapkan.
Autoseksual
Orientasi
Autoseksual memiliki ketertarikkan/ kepuasan seksual melalui rangsangan pada
dirinya sendiri. Namun, orientasi ini tidak berarti bahwa dirinya tidak
tertarik pada gender lain/ lawan jenis.
Aromantik
Pada
orientasi ini, Aromantik tidak bisa mengalami ketertarikkan secara emosional
pada pasagannya. Bukan karena tidak memiliki koneksi emosional dengan orang
lain, tapi mereja tidak punya insting untuk terkoneksi. Orientasi ini
memungkinkan menjalani hubungan tapi tanpa ketertarikan romantis dan dalam
hubungan yang platonik; Contohnya: Menganggap sebagai hubungan persahabatan.
Skolioseksual
Yang
satu ini tertarik pada individu yang memiliki gender yang “tidak biasa” yang
tidak mengidentifikasikan dirinya sebagai pria atau wanita (Non-Binder).
Contohnya: Androgini atau Intergender.
Sapioseksual
Orientasi
yang satu ini masih simpang siur pembenarannya, karena pada Sapioseksual ini
memiliki ketertarikaan pada kepintaran seseorang. Menganggap bahwa kepintaran
adalah sebuah hal yang sangat menarik entah dalam hubungan emosional, seksual
atau bahkan romantis.
0 Komentar