Dahulu
banyak sekali yang menggambarkan bahwa masalah itu sama halnya dengan moster,
mimpi buruk dengan segala makhluk-makhluk menyeramkan yang tidak
terdeskripsikan. Masalah yang bisa diringankan dengan membayangkan kita bisa
menghapus gambaran moster itu dalam pandangan imajenasi kita, hanya tinggal
memejamkan mata atau hanya dengan mengatakan mereka untuk pergi karena kita
berani.
Tapi,
semakin tumbuh dan mengerti tentang apa yang terjadi pada hidup semuanya
seakan-akan nyata. Bukan lagi terasa nyata di imajenasi, melainkan nyata untuk
dirasakan dan nyata untuk benar-benar dihadapi. Semakin tumbuh dan semakin
menemukan masalah yang bukan hal kecil lagi, masalah yang bukan tentang saat
ini saja. Tumbuh bersama masalah-masalah yang ikut bertumbuh juga ukurannya,
masalah yang bukan lagi tentang diri sendiri yang mencoba untuk tetap
mempertahankan kepercayaan diri agar selalu bisa menghadapinya.
Rasa
sakit awalnya muncul setitik, yang kemudian menjadi seluas antartika. Rasa
sakit yang masih bisa dianggap biasa sampai yang luar biasa, dari yang bisa
bernafas sampai mampu membuat kesulitan bernafas. Rasa sakit yang rasanya hanya
ada di dasar hati dan ada yang mampu membuat tumbuh rasanya mati, semuanya
seakan semakin menjadi luar biasa. Memuat rasanya tumbuh dan jiwa berada di
dunia yang berbeda, membuat hampa dan sepi bercampur dengan luka yang tak
kunjung sembuh.
Ada
beberapa orang yang menyembunyikannya agar tetap dianggap manusia tanpa luka,
dan ada beberapa orang yang dengan terang-terangan menunjukkan lukanya agar
dianggap tetap manusia. Semuanya tergantung pada kepercayaannya dan seberapa
luas tempat penerimaan yang dimiliki, untuk tetap percaya dengan pilihannya dan
tetap menerima walaupun berbeda dengan yang lainnya. Tapi, luka adalah luka. Luka
adalah sebuah kenang-kenangan yang tersisa setelah kejadian besar dan pilihan
yang sudah kita pilih terjadi pada hidup kita, luka dengan berbagai penyebab
dan alasannya.
Mungkin,
jika bisa digambarkan luka yang didapatkan bukan lagi dalam bilangan yang
sedikit bahkan semua ukuran sudah terukir dan beberapa ada yang sudah memudar.
Beruntunglah, luka-luka ini tidak nampak walau sangat mengganggu. Beruntunglah,
luka-luka ini ada yang cepat sembuh dan ada beberapa yang masih meninggalkan
sisa. Dan Beruntunglah, luka ini mengajarkan banyak hal dan menyadarkan banyak
pikiran.
0 Komentar