D - 6 | Berbeda, Ya?



Semakin sering kaki melangkah maka semakin sering juga menemukan banyak  hal yang kita tidak duga sebelumnya, banyak kejadian yang hanya sebatas dekat dengan yang kita inginkan atau jika beruntung, kejadian yang kita inginkan bisa saja terjadi. Semakin sering melangkah maka akan sering lelah, terlebih lagi sudah banyak langkah yanng sudah dilangkahkan. Sudah banyak bawaan yang terbawa, sudah banyak perasaan yang dirasa.

 

Sebagai manusia kecil yang tumbuh pada berbagai keadaan berbeda, pada berbagai  perasaan yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda membuat semuanya seakan membangun diri dari potongan-potongan hari yang sudah dijalani. Terbangun menjadi diri dari apa yang sudah terjadi, melengkapi tiap sisi yang masih belum pasti. Manusia kecil yang mulai tumbuh menjadi manusia dewasa, menggenapi diri untuk dapat sepenuhnya untuk tepat pada waktunya.

 

Pandangan sudah sibuk mencari-cari hal yang bisa dituju dengan sayap yang sudah siap, mungkin hal yang baru bukan lagi sebuah dongeng menyeramkan yang akan menenggelamkan. Hal baru sudah terasa menjadi syarat hidup sebagai hal yang harus dihadapi, sampai rasanya bingung kemana harus mencari. Namun, pandangan bisa saja menipu dan sayap bisa saja belum sepenuhnya siap saat yang lain sudah menemukan apa yang mereka sebut hal baru.

 

Pandangan yang berbeda dan sayap yang berbeda bisa saja jadi alasan seseorang untuk bersembunyi atau berhenti, mengurung diri atau memilih mati. Pandangan yang hanya bisa dilihat sendiri dan sayap yang jadi cacian banyak orang, apakah hal baru itu adalah sebuah perbedaan yang membuat beberapa orang bingung memilih pilihannya?

 

Harusnya berbeda adalah sebuah hal yang mengasyikkan, karena sejak dahulu perbedaan sudah sering ditemukan. Harusnya berbeda adalah yang dapat diterima, karena sejak dahulu semuanya sudah diciptakan berbeda. Lalu mengapa saat ini berbeda menjadi dongeng menyeramkan yang dapat menenggelamkan? Apa manusia sekarang ingin semuanya sama?

 

Menjadi berbeda itu memang membingungkan, tapi menjadi sama itu malah membuat diri ingin dibedakan.


Posting Komentar

0 Komentar