Seseorang
pernah memberitahuku tentang kehidupan yang menurutnya adalah sebuah cerita,
cerita yang tertulis dan tidak bisa dirubah. Seseorang itu pun memberitahuku
bahwa hidup adalah sebuah cerita yang bisa saja sangat sulit untuk dimengerti,
alurnya bisa saja seberantakkan mungkin dan bisa saja bisa tertebak alurnya.
Hidup yang diceritakan mereka adalah hidup dari orang-orang pada zamannya yang
sering kali membawaku pada keadaan cerita itu terjadi, dan berfikir bahwa
setiap zaman akan bertambah sulit.
Lalu
ada orang lain yang memperkenalkanku pada hal yang tak terasa nyata tetapi
sempat ada didalam pikiranku, sempat terbesit untuk memiliki hal yang bisa aku
dapatkan dimasa depan. Orang itu memperkenalkan aku perlahan pada hal yang
mungkin aku sukai, memperkenalkan aku pada hal yang mungkin tidak aku sukai.
Aku mulai memilah-milah banyak hal yang ada didunia ini, tentang hal yang aku
sukai dan hal yang aku tidak sukai. Perlahan orang itu memperkenalkan aku pada
hal belum terlihat, pada hal yang ada didepan sana dan aku masih belum
melihatnya dengan jelas.
Tapi,
terkadang yang tidak jelas terlihat malah membuat hati penasaran dan hampir
semua orang mengatakan percaya pada hal itu. Mereka menyebutnya, harapan dan
impian. Orang itu menceritakan bahwa harapan adalah doa-doa baik yang diucapkan
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, doa-doa dan keinginan baik yang
ingin dicapai. Menurutnya impian adalah sebuah kesenangan yang bisa kita
rasakan dan dapatkan nantinya, impian yang bukan hanya akan berdampak pada
hidup kita, tapi juga pada orang lain.
Lalu
aku mulai bertanya pada diriku sendiri tentang harapan dan impian, tentang
bagaimana yang bisa aku lakukan yang dapat membantuku untuk mendapatkannya.
Apakah benar harapan dan impian itu nyata untuk manusia yang selalu saja ragu
pada dirinya, ragu pada masa yang akan datang? Apakah semuanya itu nyata untuk
orang yang selalu merasa gagal untuk menjadi dirinya sendiri pada saat ini?
Aku
mulai menghitung kembali langkahku. Memikirkannya kembali, meresapinya kembali,
memehaminya kembali dan berpikir sekali lagi. Apakah benar aku butuh harapan
dan impian itu untuk masa depan yang tidak aku ketahui? Apakah aku butuh segala
yang tidak terlihat untuk yang tidak pasti yang ada didunia ini?
Tapi,
ada orang lain yang tiba-tiba datang mengatakan padaku bahwa di dunia ini
semuanya butuh usaha dan doa. Menurutnya usaha dan doa adalah hal yang dapat
membantu segalanya, sebab doa akan selalu didengar oleh Tuhan, dan usaha akan
mengajarkan kita untuk selalu bisa belajar dan memahami segalanya, bahkan yang
tidak mungkin sekali pun.
Dan
menurutnya harapan dan impian selayaknya lilin dalam kegelapan dunia ini.
0 Komentar