Review Film Black Swan (2010) Berambisi Membangunkan Diri Sendiri yang Lain!



Rating 7,5 of 10

Selamat datang di review kali ini!!!

Kali ini filmnya bergenre Drama, Misteri dan Thriller dengan pemeran utama yang sangat memukau. Film yang rilis tahun 2010 ini mampu membuat para penontonnya kebingungan dengan apa yang terjadi, bahkan sampai pertengah film menyangka-nyangka film ini tentang hantu atau bukan.

 

Film ini berjudul BLACK SWAN, yang disutradarai oleh Darren Aronofsky dan diproduseri oleh Mike medavoy, arnold W messer, brian oliver dan scott franklin. Film yang ditulis oleh Andres Heinz ini pun ternyata membuat pemeran utama yang diperankan oleh Natalie Portman menjadi manusia yang tersiksa dengan dirinya sendiri, hal itu sangat jelas terlihat dari sikap dan raut wajah Natalie Portman yang berperan sebagai Nina Sayers.

 

Semuanya bermula ketika Nina berusaha ingin menjadi pemeran utama pada acara yang akan digelar nantinya oleh Thomas  Leroy (Vincent Cassel), setelah audisi Thomas mengatakan bahwa Nina memang pantas menjadi White Swan tapi yang dicari adalah yang mampu memerankan White Swan sekaligus Black Swan. Hal tersebut yang membuat Nina berusaha untuk mendapatkan peran dengan segala cara, termasuk mengambil barang milik Beth macintyre pembalet sebelumnya yang mengundurkan diri dan menggoda Thomas.

 

Nina hanya tinggal bersama Ibunya, Erica (Barbara Hershey) yang sebelumnya adalah penari balet yang gagal mendapatkan peran Swan Queen di pegelaran Swan lake. Ditambah lagi dengan datangnya Lily (Mila Kunis) yang dijadikan penari cadangan untuk acara  Swan Queen yang membuat Nina berpikir bahwa sebenarnya Lily berusaha merebut tempatnya. Lalu semakin banyak kejadian aneh yang terjadi sampai acara besar untuk Nina sebagai Swan Queen pun datang, kejadian aneh pun tidak kunjung berhenti sampai akhir film.

 

Spoiler!!

Mungkin dari tatapan dan suara Nina kita bisa pastikan bahwa ada yang salah dalam hidupnya, walaupun dirinya terlihat sangat senang menjadi bagian dari studio balet. Namun, karena adanya suatu acara besar dan salah satunya ada mimpi yang ingin dicapai oleh Nina dan Ibunya membuat Nina mengusahakan banyak cara. Salah satunya dengan menggoda Thomas.

Di awal film kita juga sudah bisa lihat luka dipunggung Nina yang rasanya Nina sendiri tidak tau hal itu karena apa, tapi menuju pertengah film kita dibuat mengerti bahwa Nina bisa saja tidak sadar bahwa dirinya menggaruk punggungnya sendiri walaupun berkali-kali dirinya menggunting kukunya. Tidak hanya luka yang rasanya tiba-tiba ada, tapi juga beberapa kali Nina melihat dirinya sendiri yang begitu berbeda seperti the bad version of Nina.

 

Sepertinya banyak sekali hal yang membuat bad version of Nina ini semakin muncul. Yang pertama adalah yang paling dekat dengan Nina, Ya, Ibunya. Ibunya adalah Penari balet yang gagal, oleh  sebab itu mimpi penari balet diturunkan kepada Nina. Perlakuan yang terlalu protektif pun ditunjukkan oleh Ibunya yang bahkan ikut mengurus Nina seolah Nina adalah anak-anak, dan selalu meminta Nina menuruti semua yang di minta Ibunya. Yang kedua adalah Thomas, sang pimpinan acara yang meminta Nina untuk menjadi bad version of white swan yang jauh dari kata rapuh dan penuh ketulusan. Membuat Nina menjadi lebih berani untuk mengambil resiko walaupun dirinya di cap sebagai pelacur karena mengira Nina telah menyogok Thomas. Dan ketiga adalah Lily, walaupun ada scene yang menyatakan bahwa Lily tidak bersalah. Lily juga ikut menjadi salah satu alasan karena membuat Nina menggunakan ekstasi dan akhirnya melakukan banyak kesalahan.

 

Tadinya berpikir bahwa film ini adalah film horor, ternyata ini film horor yang nyata dan tanpa kita sadari. Hal ini mungkin dialami oleh beberapa orang yang ada didunia ini, mengalami banyaknya halusinasi yang terasa nyata mampu mengecoh banyak orang bahkan diri kita sendiri. Tenyata hal tersebut berhubungan dengan penyakit kejiwaan yang diderita oleh Nina yang tidak lain adalah DID (Dissociative Identity Disorder) atau yang disebut dengan kepribadian ganda, OCD (Obsessive compulsive disorder ) atau yang dikenal dengan kecemasan yang membuat penderitanya mengulangi suatu kegiatan, dan Bulimia yang adalah kegiatan mengeluarkan makanan yang dimakan agar berat badan tetap bertambah. Dan diakhir film ini jadi mengerti mengapa Ibunya sangat perduli, ya, karena Ibunya tau bahwa Nina memiliki gangguan kejiwaan.

 

Dari film ini sebenarnya kita diberi pengelihatan tentang pemilik mental Illness yang disebutkan di atas, bahwa ada halusinasi yang nyata dan menggangu untuk penderita atau para care givernya. Kayaknya untuk hal itu membuat film ini dapat rating yang cukup tinggi dari Rotten Tomatoes yaitu sebanyak 85% dan dari IMDb sebanyak 8/10.


Kalau kamu beri rating sama film ini, kira-kira kamu akan kasih berapa?

Kalau kamu mau ikut mengutarakan pikiran yang kamu dapat setelah nonton ini, kamu bisa comment dibawah ya... dan untuk kamu yang belum nonton, kamu bisa masukkan film ini ke list tontonan kamu...

 

Sekian review film kali ini...

 

See You Next Post J


Posting Komentar

0 Komentar