Sudah
beberapa bulan belakangan ini hatiku sedang kering-keringya, sama seperti kebun
kecil yang berada dibelakang rumahku. Ada beberapa yang sudah mati dan ada
beberapa yang sedang bertahan dengan mengeringkan tubuhnya menunggu waktu di mana mereka dapat merasa hidup kembali.
Penantian mereka sama sepertiku, menanti yang akan segera datang dengan segala
praduga baik dan buruknya. Namun, untuk penantian yang satu ini adalah
penantian yang sangat membuatku bahagia.
Sejauh
mata memandang di langit yang tak berujung, sejauh perasaan yang tak terhingga.
Langit membawa kabar, bahwa penantian akan segera berakhir. Langit yang mendung
itu tidak selalu pertanda buruk untuk hati yang sudah sejak beberapa bulan yang
lalu kacau; tidak selalu buruk untuk hati dan perasaan yang sudah kekeringan.
Langit sudah memberi pertanda bahwa kehidupan yang buruk tidak selalu dapat dirasakan
dengan perasaan yang buruk, pun sesuatu yang baik tidak selalu dapat dirasakan
dengan baik.
Awan-awan
gelap yang tergiring berada tepat di
mana aku menginginkannya; di hatiku dan di taman kecilku. Menatap dengan
tatapan binar dengan senyuman yang makin melebar, jemariku mulai meraih udara
yang berhembus dan mulai merasakan bahwa semuanya akan menyenangkan. Kaki
telanjangku yang menginjak rumput kering sudah tidak sabar bermain di genangan
kecil yang akan membasahkan segalanya, bahkan keringnya perasaanku sudah tidak
sabar.
Beberapa
butirnya sudah mulai turun menerpa jemariku yang mulai menari di udara, menerpa
wajahku yang mulai tersenyum, menerpa pakaianku dan menerpa tanah kering yang
membuat aroma petrichor mulai
menyeruak. Ku sebut saat ini adalah perayaan untuk kehidupan yang menyebalkan
sekaligus menyenangkan, bersama hujan yang makin deras membasahiku dan
segalanya yang ada di hidupku. Ku sebut ini adalah saat menyenangkan dalam
hidup, karena mampu melepaskan semuanya yang tertahan dan menyerap sesuatu yang
baru sebagai gantinya
Aku
suka, tiap kali awan gelap mulai menghampiri yang pada saat itu juga aku tau
kegelapan itu akan pergi. Tiap kali butiran hujan turun dari langit, pada saat
itu juga aku mengerti bahwa ada hal yang lebih baiknya dilepaskan. Tiap kali
hujan membasahi tiap pori-pori dalam tubuhku, pada saat itu juga aku merasa
bahwa aku dapat merasa bahagia dan selega ini. Aku suka, menari dibawah hujan.
Jemariku yang tak hentinya menari, kakiku yang tak hentinya melompat-lompat kecil,
dan hatiku yang keriangan karena dibasahi setelah kekeringan sekian lama.
Biarkan
untuk saat ini saja. Aku ingin menari bersama hujan, untuk menangis dan
menertawai semuanya yang ada di hidup. Biarkan untuk kali ini saja, saat hujan
aku ingin keluar dan membasahi tubuhkku untuk membiarkan semuanya luruh.
Biarkan aku menikmatinya saat hujan turun.
0 Komentar