Mungkin
kalau disimpulkan didunia ini hidup 2 tipe manusia, yang sukanya buru-buru dan
yang santai. Walaupun waktu rasanya tetap saja sama, tetap memiliki 24 jam bagi
tiap manusia dengan segala kegiatan yang berbeda-beda. Dengan waktu yanng sama
sebanyak 24 jam tiap harinya, pasti akan selalu ada orang yang berpikir untuk
meminta waktu lebih dalam 1 hari tersebut. 2 tipe manusia ini terkadang saling
mengomentari satu sama lain.
Si
Buru-buru selalu ingin mengerjakan semua hal dalam waktu yang bersamaan, Si Buru-buru
ini selalu dapat cara untuk menyempatkan diri untuk melakukan semua hal secara
bersamaan walaupun harus kewalahan. Sedangkan si tetap santai selalu santa
mengerjakan semuanya secara satu-satu walaupun harus diburu waktu, namun dengan
fokus yang penuh dan sedikit sibuk.
Semuanya
memang dan pasti memiliki sisi baik dan buruknya, sisi yang tidak selalu bisa
disandingkan apa lagi dibeda-bedakan. Bukankah ini berbicara tentang cara
masing-masing menyelesaikan masalah yang ada? Bukankah ini berbicara tentang
jalan yang sudah terbiasa dan ternyaman yang sudah pernah ditempuh?
Mungkin
saja, Si Buru-buru punya banyak hal yang harus segera diselesaikan supaya
hatinya lebih tenang agar bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus memikirkan
banyak hal. Mungkin saja, Si Santai bisa memilh prioritas mana yang harus
dilakukan lebih awal dan tentunya harus lebih cepat agar bisa melakukan hal
lain setelahnya. Masalahnya sebelum tidur kita pasti punya pikiran di mana semuanya akan berjalan dengan baik
atau tidak, punya pikiran langkah yang harus dilangkahkan besok paginya.
Hidup
adalah tentang keseimbangan bukan? Tapi, sayangnya menjadi seimbang butuh
pertimbangan, butuh banyak hal juga yang harus direlakan. Dengan waktu yang
hanya 24 jam kita harus bisa memilih pilihan pada setiap kegiatan yang kita
lakukan, dan tentu saja cara kerja otak kita berbeda untuk memproses dalam
pemilihan begitu banyaknya pilihan pada tindakkan yang ingin kita lakukan.
Mungkin, bagi yang bisa untuk menyeimbangkan semua hal mereka termasuk golongan
yang beruntung dapat menyeimbangkan semua hal dengan benar. Tapi, ada kalanya
orang-orang yang tidak seimbang akan tanpa sadar atau pun sadar condong pada 2
tipe manusia tersebut; Si Buru-buru dan Si Santai.
Namun,
pada akhirnya kita akan sibuk pada hidup kita walaupun sering kali merasa hidup
orang jauh lebih mudah dan lebih menarik dari hidup yang kita miliki. Mungkin
Si Buru-buru akan iri pada si tetap santai yang mampu tetap santai walaupun
waktu rasanya semakin sedikit, dan Si Santai akan iri pada si buru-buru karena
dapat menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu yang sama. Rasa iri memang
timbul pada hal yang selalu kita anggap berbeda, yang selalu kita anggap benar
walaupun kenyataannya tidak selalu begitu.
Hal
yang harus dimengerti, bahwa semuanya memang punya waktu yang sama. Hanya saja
manusia terlalu memforsir semuanya, yang banyak kegiatan merasa kurang waktu
yang santai merasa terlalu banyak waktu. Atau mungkin kita hanya kurang
memanfaatkan waktu? Mengejar dunia yang tidak akan selalu ada habisnya? Lupa
menyenangkan diri sendiri? kurang memaknai hidup karena terlalu banyak tuntutan
yang ada? Mungkin kita harus lebih banyak mencari apa itu hidup yang
sesungguhnya, menemukan arti pada tiap kejadian yang ada, dan memilih untuk
tetap jadi diri sendiri tanpa perlu sibuk menjadi orang lain yang mengantarkan
kita pada hal yang bukan kita inginkan.
Kepada
Si Buru-buru, jangan terlalu memforsir diri. sSemuanya memang perlu selesai
sebelum waktunya, tapi jangan sampai mengorbankan kebahagiaan sendiri dan
jangan melupakan orang-orang yang disekeliling. Jangan terlalu buru-buru, kamu
tidak sedang diburu.
Kepada
Si Santai, jangan terlalu santai. Jangan santai membuatmu lupa ingatan untuk
melakukan banyak hal yang mungkin bisa kamu lakukan, jangan sampai melupakan tujuammu.
Jangan terlalu santai, kamu punya banyak hal yang harus digapai.
0 Komentar