17 Days Writing | Hari Ke-5 : Hari yang biasa aja

 


Jadi telat-telatan gini deh isi tulisan ini!! Tapi, semoga aku masih ingat dengan hal yang terjadi kemarin, ya.


Okay, mari kita mulai!

Kemarin, lebih tepatnya hari Sabtu, 5 Juni 2021 masih ada satu mata kuliah yang harus diselesaikan. Nah, problemnya disini, nih. Kemarin, mata kuliah satu ini cukup bikin aku deg-degan karena ternyata tugas presentasinya itu di hari itu dan aku bahkan belum mengerjakannya sama sekali. Beruntungnya, aku mendapat bagian terakhir jadi masih bisa mengerjakannya karena cukup mudah untuk dikerjakan.


Tugas presentasi untuk membahas point apa saja sih yang ada didalam sebuah puisi, judul dari puisinya adalah The song of the old mother karya dari WB Yeast. Karena anggota Morning class sedikit jadi kita dibagi menjadi beberapa group yang terdiri dari 2 orang dengan setiap groupnya membahas hal yang bebeda, ada yang membahas Imagery, Techniques, Emotion and Message Dengan tambahan tiap person mengemukakan pendapat mereka atau Personal respon tentang puisi yang akan dibahas. 


Beruntungnya aku mendapat pembahasan Message berdua bersama salah satu teman kelasku, yang pada peserta presentasi pertama aku langsung membuat PPTnya. Sumpah, ini sebenarnya tidak patut dicontoh untuk telat mengerjakan tugas hanya saja aku bukan orang yang pasrah a ka aku akan perjuangkan. Di mata kuliah iTelaah puisi ini ada 4 group termasuk groupku, ya! dari group satu sampai group kedua masih lancar, sampai ke group tiga ada cobaannya karena kualitas audio yang terbatas. Dan sampai di groupku dan pada bagianku presentasi kualitas audio semakin buruk, alhasil aku perlu mengirim ulang hasil presentasiku dengan mengirimkan voice note kepada dosen tersebut. 


Dari hal yang sangat terasa mepet itu aku menyadari akan satu hal yang dibahas dalam puisi The Song of The Old Mother. Ya, puisi ini membahas tentang the old women yang harus bekerja di ruang "tuan" dari pagi sampai malam lagi, tentu saja dengan pekerjaan yang menguras tenaga. Di puisi ini pun membandingkan kehidupan the old women dengan the young yang alias adalah anak dari tuan rumah yang masih bisa bersantai, bermalas-malasan dan tentu saja banyak mengeluh akan banyak hal. Seperti diingatkan bahwa memang sebenarnya ada perbedaan pada hidup si kaya dan si miskin, si pekerja keras yang si pemalas, seorang ibu dan seorang anak. 


Yang sebenarnya inti yang aku ambil adalah, semuanya orang pasti akan menikmati masa-masa yang ada dalam hidupnya dan semakin waktu bertambah maka rasa "nikmat" akan terus menerus dikurangi. Itu sebabnya semakin tua kita akan semakin banyak mengeluh dan cara melupakannya adalah dengan bekerja, dengan pikiran dan badan yang sibuk maka kita akan menyampingkan rasa ingin mengeluh. Kalian pernah gak, sih, berpikir bahwa 1 menit didepan kita bisa aja berbanding balik dengan yang saat ini? apa kalian akan terus tetap bisa bersyukur atau mencoba untuk bekerja keras akan bisa membalikkan lagi dunia seperti sebelumnya?!

Posting Komentar

0 Komentar