Jika Itu Keputusanmu Aku Bisa Apa ?!






Ide ini tiba-tiba saja datang kedalam pikiranku setelah membaca diam-diam salah satu blog seseorang yang diam-diam juga membuka highlight instagram-ku, dan dia adalah seseorang yang sempat aku ingin cari tau keberadaannya. Allah ternyata memang baik, tak lama setelah aku begitu penasaran akhirnya nama seseorang itu yang muncul dan tentu saja aku langsung mencari tau tentangnya. Jika ditanya mengapa aku mencari tau jawabannya adalah aku ingin melihat persektif seseorang dari sudut orang lain, karena dengan begitu aku dapat melihat perbedaannya. Dan terima kasih dengan beberapa tulisan yang kubaca memunculkan ide yang ternyata menjadi hal yang terkadang aku atau sebagian perempuan didunia ini tak hiraukan atau malah tersisihkan.

Sudah jadi rahasia umum bukan jika pikiran laki-laki dan perempuan itu berbeda, dan tiap-tiap laki-laki dan perempuan juga memiliki pemikiran yang berbeda mungkin karena semuanya didasari dengan pengalaman hidup yang sudah terjadi. Tapi untuk masalah ini, masalah yang kulihat dari sudut pandangku ini memang sedikit egois dan sedikit sensitif, mengapa aku mengatakan demikian ? karena menurutku masalah ini bersangkutan dengan perasaan dan pilihan.


Dalam sudut pandangku, perempuan itu plin-plan. tapi, dari keplin-planan itu membuat perempuan belajar banyak hal, belajar banyak untuk berfikir mana yang harus diprioritaskan, berfikir mana yang baik kedepannya, berfikir untuk menganalisa dengan teliti; mungkin itu alasannya mengapa perempuan jauh lebih cepat dewasa ketimbang laki-laki. Tapi itu tidak berarti laki-laki lambat untuk berifkir dewasa, mungkin karena pola pikir, pembangunan karakter, dan lingkungan  yang berbeda membuat dewasa perempuan dan laki-laki berbeda. Porsi dewasa laki-laki dan perempuan itu berbeda rupanya.


Menurutku belajar tak akan ada hentinya, itu alasan mengapa aku senang sekali mencari tau tentang kehidupan orang lain walaupun memang terdengar aneh tapi banyak sekali pembelajaran hidup yang bisa aku dapatkan. Terutama tentang bagaimana mensiasati hati yang terkadang sulit dikendalikan, dan terkadang pikiran terlalu lelah untuk berfikir bagaimana jalan keluarnya.


Setelah membaca blog seseorang itu membuat aku mulai paham akan arti cinta dan sayang, aku paham arti perbedaan dan arti saling menerima satu sama lain, aku paham akan artinya menyemangati dan mengerti satu sama lain, dan yang paling utama adalah menerima apa yang sudah terjadi walaupun berat. Aku sangat berterima kasih karena tulisan itu membuat aku banyak mengerti akan hal yang pernah kusepelekan.


Ditulisan itu aku dapat melihat cinta dan sayangnya dari bagaimana caranya dirinya  menuliskan tentang seseorang yang ia sayangi dengan sangat detail dan penuh perhatian, ia selalu menekankan bahwa cintanya dan seluruh perasaannya hanya untuk laki-laki tersebut. Dari tulisannya ada hal yang sering aku yakini pula jika laki-laki yang pendiam selalu berpasangan dengan perempuan yang sebaliknya, ya mungkin karena akan saling melengkapi satu sama lain. Hal lain yang dapat kulihat adalah the way she wrote its so detail with all of her heart, like he is so special and she greatful about it.


I dont have many exprerience about boys, terutama tentang pemikiran terdalam mereka tentang bagaimana mereka berfikir kedepannya, tapi menurutku ada 2 tipe laki; yang pertama ikuti arusnya dan yang kedua mematokkan hal tersebut. Yang pertama hanya mengikuti arusnya saja, menjalankan apa yang sudah ada dan sudah diusahakan. Sedangkan yang kedua mereka mematokkan segala hal agar semuanya sesuai dengan apa yang mereka rencanakan sebelumnya.


“For the first time in my life, there is a boy that tell me he never promise anything. Dia bilang bahwa kalau janji itu tidak jadi kenyataan dia akan sangat berhutang sekali, sedangkan semua kehendak ada pada Allah”


Bukan perempuan namanya jika tidak meminta kepastian, tapi kepastian itu hanya milik Allah, tapi keputusan tetap jadi milik kita yang menjalaninya. Ada dua sisi yang dimiliki perempuan, yang pertama sangat lemah dan yang kedua sangat kuat tapi terkadang keduanya sering tertukar pada setiap kejadian. Mungkin itu sebabnya mengapa perempuan merasa ingin cepat nikah saat menghadapi kesulitan hidup atau kesulitan dalam kuliah, namun yang kuyakin ada disisi kuat pada perempuan yang mengatakan bahwa perempuan masih bisa melakukannya sendiri, perempuan masih punya banyak mimpi yang belum terwujud, perempuan masih belum cukup yakin dengan tanggung jawab yang lebih besar dan berat.


“Aku masih jauh dari kata mapan, aku masih punya banyak mimpi yang belum terwujud !”
“Atau lebih baik kamu mundur, aku gak mau waktu kamu jadi sia-sia kalau sama aku !”


Hey, percayalah itu kata yang paling perempuan benci. Karena menurutku setiap perempuan yang sudah merasa sangat cinta dan sayang ingin selalu ada disaat apa pun, dikeadaan apapun dan selalu ingin menemani berada disampingnya. Tapi sisi kuat perempuan juga ikut berkomentar dengan mengatakan bahwa, benar juga, bisa saja ini sia-sia, siapa tau dengan berakhirnya ini aku dapat menemukan ketidak sia-siaan pada diri orang lain. Tapi tetap saja rasa ingin bertahan ada didalam hati, dan rasa sedih sudah pasti menghampiri. Tapi bagaimana  jika itu adalah pilihannya ?!

Berjuang memang tidak semudah seperti yang kita bayangkan, semakin berjuang bersama tentu semakin banyak pula yang harus dikorbankan, semakin banyak juga hal yang harus direlakan sekalipun perasaan kita yang tersakiti. Namun sayangnya tidak ada yang tau mana yang sia-siang dan mana yang worth it, kita hanya bisa menjalaninya bukan ?!


Mungkin ada benarnya, mengapa janji itu jangan mudah diucapkan jika dirasa belum tentu dapat menepatinya. Mungkin ada benarnya, untuk mengantisipasti kata sia-sia itu muncul ditengah perjalanan yang semakin jauh. Mungkin ada benarnya, rasa merelakan itu jauh lebih sulit ketika cinta masih penuh didalam hati. mungkin ada benarnya, untuk tetap hati-hati menjadi hati agar tidak terlalu tersakiti.


Mungkin tulisan ini menjadi pengingat juga untuk aku, untuk aku melihat kembali setiap perjuangan yang saat ini tengah diperjuangkan seseorang disana walaupun ia juga mengucapkan hal yang sama seperti laki-laki itu tapi ia masih mengizinkan aku untuk tetap menemaninya tanpa memeperlakukanku belebihan.


Tulisan ini, yang penuh dengan rasa resah aku tulis. Terima kasih untuk penulis blog atas pelajaran hidup yang sudah diberikan, terima kasih untuk yang tengah berusaha untuk kita dan terima kasih untuk pembaca setiaku semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian. Terima kasih sudah meluangkan untuk membaca tulisan yang sangat panjang ini.



See You Next Post :)

Posting Komentar

0 Komentar