Ide ini tiba-tiba saja
datang kedalam pikiranku setelah membaca diam-diam salah satu blog seseorang
yang diam-diam juga membuka highlight instagram-ku, dan dia adalah seseorang
yang sempat aku ingin cari tau keberadaannya. Allah ternyata memang baik, tak
lama setelah aku begitu penasaran akhirnya nama seseorang itu yang muncul dan
tentu saja aku langsung mencari tau tentangnya. Jika ditanya mengapa aku
mencari tau jawabannya adalah aku ingin melihat persektif seseorang dari sudut
orang lain, karena dengan begitu aku dapat melihat perbedaannya. Dan terima
kasih dengan beberapa tulisan yang kubaca memunculkan ide yang ternyata menjadi
hal yang terkadang aku atau sebagian perempuan didunia ini tak hiraukan atau malah
tersisihkan.
Sudah jadi rahasia umum
bukan jika pikiran laki-laki dan perempuan itu berbeda, dan tiap-tiap laki-laki
dan perempuan juga memiliki pemikiran yang berbeda mungkin karena semuanya
didasari dengan pengalaman hidup yang sudah terjadi. Tapi untuk masalah ini,
masalah yang kulihat dari sudut pandangku ini memang sedikit egois dan sedikit
sensitif, mengapa aku mengatakan demikian ? karena menurutku masalah ini
bersangkutan dengan perasaan dan pilihan.
Dalam sudut pandangku,
perempuan itu plin-plan. tapi, dari keplin-planan itu membuat perempuan belajar
banyak hal, belajar banyak untuk berfikir mana yang harus diprioritaskan,
berfikir mana yang baik kedepannya, berfikir untuk menganalisa dengan teliti;
mungkin itu alasannya mengapa perempuan jauh lebih cepat dewasa ketimbang
laki-laki. Tapi itu tidak berarti laki-laki lambat untuk berifkir dewasa,
mungkin karena pola pikir, pembangunan karakter, dan lingkungan yang berbeda membuat dewasa perempuan dan
laki-laki berbeda. Porsi dewasa laki-laki dan perempuan itu berbeda rupanya.
Menurutku belajar tak
akan ada hentinya, itu alasan mengapa aku senang sekali mencari tau tentang
kehidupan orang lain walaupun memang terdengar aneh tapi banyak sekali
pembelajaran hidup yang bisa aku dapatkan. Terutama tentang bagaimana
mensiasati hati yang terkadang sulit dikendalikan, dan terkadang pikiran
terlalu lelah untuk berfikir bagaimana jalan keluarnya.
Setelah membaca blog
seseorang itu membuat aku mulai paham akan arti cinta dan sayang, aku paham
arti perbedaan dan arti saling menerima satu sama lain, aku paham akan artinya
menyemangati dan mengerti satu sama lain, dan yang paling utama adalah menerima
apa yang sudah terjadi walaupun berat. Aku sangat berterima kasih karena
tulisan itu membuat aku banyak mengerti akan hal yang pernah kusepelekan.
Ditulisan itu aku dapat
melihat cinta dan sayangnya dari bagaimana caranya dirinya menuliskan tentang seseorang yang ia sayangi
dengan sangat detail dan penuh perhatian, ia selalu menekankan bahwa cintanya
dan seluruh perasaannya hanya untuk laki-laki tersebut. Dari tulisannya ada hal
yang sering aku yakini pula jika laki-laki yang pendiam selalu berpasangan
dengan perempuan yang sebaliknya, ya mungkin karena akan saling melengkapi satu
sama lain. Hal lain yang dapat kulihat adalah the way she wrote its so detail
with all of her heart, like he is so special and she greatful about it.
I dont have many
exprerience about boys, terutama tentang pemikiran terdalam mereka tentang
bagaimana mereka berfikir kedepannya, tapi menurutku ada 2 tipe laki; yang
pertama ikuti arusnya dan yang kedua mematokkan hal tersebut. Yang pertama
hanya mengikuti arusnya saja, menjalankan apa yang sudah ada dan sudah
diusahakan. Sedangkan yang kedua mereka mematokkan segala hal agar semuanya
sesuai dengan apa yang mereka rencanakan sebelumnya.
“For the first time in
my life, there is a boy that tell me he never promise anything. Dia bilang
bahwa kalau janji itu tidak jadi kenyataan dia akan sangat berhutang sekali,
sedangkan semua kehendak ada pada Allah”
Bukan perempuan namanya
jika tidak meminta kepastian, tapi kepastian itu hanya milik Allah, tapi
keputusan tetap jadi milik kita yang menjalaninya. Ada dua sisi yang dimiliki
perempuan, yang pertama sangat lemah dan yang kedua sangat kuat tapi terkadang
keduanya sering tertukar pada setiap kejadian. Mungkin itu sebabnya mengapa
perempuan merasa ingin cepat nikah saat menghadapi kesulitan hidup atau
kesulitan dalam kuliah, namun yang kuyakin ada disisi kuat pada perempuan yang
mengatakan bahwa perempuan masih bisa melakukannya sendiri, perempuan masih
punya banyak mimpi yang belum terwujud, perempuan masih belum cukup yakin
dengan tanggung jawab yang lebih besar dan berat.
“Aku masih jauh dari
kata mapan, aku masih punya banyak mimpi yang belum terwujud !”
“Atau lebih baik kamu
mundur, aku gak mau waktu kamu jadi sia-sia kalau sama aku !”
Hey, percayalah itu
kata yang paling perempuan benci. Karena menurutku setiap perempuan yang sudah
merasa sangat cinta dan sayang ingin selalu ada disaat apa pun, dikeadaan
apapun dan selalu ingin menemani berada disampingnya. Tapi sisi kuat perempuan
juga ikut berkomentar dengan mengatakan bahwa, benar juga, bisa saja ini
sia-sia, siapa tau dengan berakhirnya ini aku dapat menemukan ketidak sia-siaan
pada diri orang lain. Tapi tetap saja rasa ingin bertahan ada didalam hati, dan
rasa sedih sudah pasti menghampiri. Tapi bagaimana jika itu adalah pilihannya ?!
Berjuang memang tidak
semudah seperti yang kita bayangkan, semakin berjuang bersama tentu semakin
banyak pula yang harus dikorbankan, semakin banyak juga hal yang harus
direlakan sekalipun perasaan kita yang tersakiti. Namun sayangnya tidak ada
yang tau mana yang sia-siang dan mana yang worth it, kita hanya bisa
menjalaninya bukan ?!
Mungkin ada benarnya,
mengapa janji itu jangan mudah diucapkan jika dirasa belum tentu dapat
menepatinya. Mungkin ada benarnya, untuk mengantisipasti kata sia-sia itu
muncul ditengah perjalanan yang semakin jauh. Mungkin ada benarnya, rasa
merelakan itu jauh lebih sulit ketika cinta masih penuh didalam hati. mungkin
ada benarnya, untuk tetap hati-hati menjadi hati agar tidak terlalu tersakiti.
Mungkin tulisan ini
menjadi pengingat juga untuk aku, untuk aku melihat kembali setiap perjuangan
yang saat ini tengah diperjuangkan seseorang disana walaupun ia juga
mengucapkan hal yang sama seperti laki-laki itu tapi ia masih mengizinkan aku
untuk tetap menemaninya tanpa memeperlakukanku belebihan.
Tulisan ini, yang penuh
dengan rasa resah aku tulis. Terima kasih untuk penulis blog atas pelajaran
hidup yang sudah diberikan, terima kasih untuk yang tengah berusaha untuk kita
dan terima kasih untuk pembaca setiaku semoga tulisan ini bermanfaat untuk
kalian. Terima kasih sudah meluangkan untuk membaca tulisan yang sangat panjang ini.
See You Next Post :)
0 Komentar