#30DaysWriting - Be Yourself Be Confident


Selamat tanggal 28 Desember 2018, gak terasa banget sebentar lagi akhir bulan plus akhir tahun.  Apa readerku semua sudah bersiap-siap untuk menyusun rencana untuk tahun depan ? atau masih menunggu gajian hihih.


Selamat datang juga diblogku dan masih disegment yang sama yaitu #30DaysWriting


Dihari ke 28 Desember 2018 ini yang akan aku tuliskan disini adalah tentang
BE YOURSELF AND BE CONFIDENT



Kenapa sih bahas itu ? kenapa gak bahas yang lain aja ?. Ya sebenernya aku juga bingung sih cari tema, jadi yang ada dipikiran aku hal tersebut yaudah deh aku ingin bahas itu aja. Lahi pula  hal ini menurutku sangat penting dan hal ini pun mampu membuat kamu jadi manusia yang mampu mengenali diri kamu sendiri, terlebih dizaman yang makin membuat kamu menjadi sama dengan yang lainnya. Memangnya kamu mau jadi sama dengan manusia yang lainnya ? kamu sendiri tau kan menjadi sama itu akan membuat semua hal menjadi boring, membuat hal menjadi monoton, dan membuat semua hal menjadi merasa mati.


Entah mengapa zaman dengan segala peraturan membuat kita menjadi manusia yang serupa, atau setidaknya menjadi kita yang dikelompokkan mungkin agar kita mudah untuk dipisah atau dipecah belahkan. Kita memang sama, sama-sama manusia, sama-sama makhluk individu dan makhluk sosial tapi tatanan yang ada membuat kita merasa terkekang untuk tidak menjadi diri kita sendiri.


Dengan maraknya kasus bullying membuat sebagian korbannya merasa takut untuk menjadi berbeda, takut untuk menjadi dirinya sendiri atau kasus yang lebih gawatnya lagi adalah dengan mengkahiri hidupnya. Mungkin dizaman yang belum semodern sekarang kasus bullying dimasukkan kedalam olokkan yang tidak perlu dimasukkan kedalam hati, tapi semakin berkembangnya zaman dan semakin banyakkan tekanan dalam hidup membuat bullying tersebut menjadi hal yang tidak wajar bahkan sekarang ada undang-undangnya.


Aku pun sebenarnya tidak mengerti mengapa para tersangka bullying dengan mudahnya melontarkan kata-kata yang menurutnya biasa saja itu kepada seseorang yang mereka tidak tau bagaimana kehidupannya, mungkin sih dari sini kita dapat belajar untuk mendidik anak agar tidak menjadi egois atau bahkan menjadi arogan dengan perbedaan yang dalam batas normal atau perbedaan yang sangat mencolok. Kelemahan mental pada korban pun tak dapat kita salahkan karena tiap anak memiliki porsi mental yang berbeda-beda, dan lagi sama seperti kasus dalam tersangka bullying korbannya juga harus kita beri pendampingan agar tidak memiliki pikiran untuk putus asa dalam hidup sampai harus mengambil jalan pintas.


Menjadi diri sendiri pun tidak semudah yang kita pikirkan, menjadi diri sendiri tidak sesulit yang kita pikirkan. Sama seperti pilihan lainnya dalam hidup menjadi diri sendiri pun banyak sekali cobaannya, entah tidak ada persetujuan, banyak yang tidak suka atau bahkan merasa terasingkan. Terutama dalam kehidupan sehari-hari yang sudah ada aturan yang tidak dapat kita lewatkan.


Kepercayaan diri pun tidak mudah, tidak datang dengan sendirinya karena semua hal bahkan pada hal-hal terkecil pun butuh waktu untuk membangunnya, untuk menciptakannya. Kepercayaan diri pun tergantung kamu, apa kamu percaya pada dirimu sendiri atau tidak, apa kamu percaya pada kemampuan kamu, apa kamu percaya kamu dapat melakukannya. Tapi akan selalu ada titik  di mana kamu yakin tapi sebenarnya itu bukanlah keyakinan sesungguhnya, terkadang ilusi kita ciptakan sendiri untuk menembus tembok yang sebenarnya hanya ilusi juga.


Sekian tulisan hari ini, kuharap kalian tidak akan bosan membaca tulisanku ini.


Terima kasih sudah meluangkan waktunya dan,




See You Next Post J

Posting Komentar

0 Komentar