Berubah atau hilang sama saja bukan ? sama-sama ada bagian yang hilang dalam hidup
Selamat malam dan selamat datang lagi di segment #30DaysWriting ini...
Selamat bermalam minggu bagi kalian yang memilih menghabiskan waktu malamnya untuk berkeliling kota, dan ku tau sebagian dari itu sedang berleha-leha di rumah menikmati kemalasan yang jarang didapatkan.
Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca tiap postingan yang ada, semoga apa pun yang aku tulis dapat bermanfaat untuk readersku . Dan selamat membaca tulisan ini, semoga suka.
Tulisan kali ini kurasa tidak hanya terjadi padaku, kurasa semua orang pasti pernah merasakannya. Jadi aku tidak perlu menjelaskan bagai mana perasaannya, semua orang tau bahwa itu sangat-sangat menyakitkan tapi bingung harus berbuat apa. Ada sebagian yang memberikan ruang untuk bicara dan ada sebagian yang memilih bungkam dan membiarkan semuanya semakin parah.
Kita tidak selalu berada dibawah, itu sebabnya bisa saja suatu saat nanti kita berada dipihak yang berlainan dengan saat ini. Bisa saja kita yang menjadi pihak di mana kita yang akan mengambil keputusan yang sama-sama berat itu.
Mari kita posisikan diri kita sebagai seseorang yang merasa di-berbeda-kan.
Kita tidak tau mana yang salah, karena standar kesalahan itu ada dari masing-masing pihak. Yang kita anggap benar belum tentu benar untuk orang lain, lagi pula apa yang kita lakukan sudah kita lakukan sebaik-baik mungkin. Jika kita sudah bertanya, entah jawaban sudah diberikan atau belum tetap saja kita berusaha untuk memperbaikinya. Tapi tidak semudah itu. Apa orang tersebut juga memberi kesempatan untuk memperbaikinya, bukankan seseorang yang sudah kecewa akan memberikan sedikit waktu atau bahkan tidak memberikan waktu sama sekali. Jika kita terus-terusan bertanya, bukankah itu terasa tidak benar? jika kita diam juga salahkan?. Semuanya terasa salah dilakukan.
Mari kita posisikan diri kita sebagai seseorang yeng telah berubah
Mungkin pilihannya adalah pergi atau tetap tinggal tapi tidak mau terluka lagi, jadi dia buat pembatas, dia buat tembok besar, dia buat pemisah yang malah keduanya merasa asing. Mungkin sama-sama bingung mana yang seharusnya dilakukan, mana yang yang lebih baik dari kedua pilihan tersebut. Memilih pergi juga pilihan yang sulit apalagi tetap tinggal pasti rasanya sakit sekali, tapi membuatnya tetap tinggal artinya ia akan melindungi dirinya agar tidak terlalu tersakiti walaupun berpura-pura itu tetap saja sakit.
Tidak ada yang baik-baik saja sebenernya, hanya saja semua orang selalu pretend everything it’s gonna be okay, but dalam hati pasti nahan rasa. Entah memang terkadang berucap itu menjadi sangat sulit ketika merasa bahwa tembok pertahanan itu sudah mulai terbangun, semakin merasa saking dan asing lagi.
Bagaimana pun hidup adalah pilihan, tetap saja pilihan mana pun yang dipilih tetap sama-sama akan beresiko dan akan berdampak pada lingkungan terutama orang-orang yang berada dihidup kita. Jadi pilihannya adalah siap ditinggalkan atau siap menerima jika orang tersebut berubah.
Terima kasih sudah mau membaca tulisanku malam ini, semoga bermanfaat dan jangan takut jika seseorang itu pergi dari hidupmu karena kelak akan ada seseorang yang baru datang kedalam kehidupanmu. Dan jangan takut jika ada seseorang yang berubah karena akan ada orang yang memberikan yang orang tersebut tak bisa berikan. Semoga tulisan ini mampu membantu kalian yang tengah kebingungan.
Terima kasih sudah mau membaca tulisan ini semoga dimalam minggu selanjutnya dapat menjadi malam-malam yang indah untuk kalian, semoga kunjungan kali ini terus menerus membawa kalian kembali kesini ya dan,
See You Next Post J
0 Komentar