Review Ratu Ilmu Hitam (2019) Apakah Kengerian Balas Dendam Akan Terbalaskan?!


Selamat datang lagi di blogku, dan masih dalam review film!

Kali ini aku mau bahas tentang salah satu film yang famous banget, karena ditulis oleh sutradara yang namanya sempat menaik karena membuat film horor ratingnya cukup tinggi yaitu Film Pengabdi Setan pada tahun 2017. Lalu datangnya film ini membuat perfilman Indonesia semakin heboh karena akan disutradarai oleh Kimo Stamboel dan penulis skenarionya adalah Joko Anwar, film ini juga memiliki kesama dengan Pengabdi Setan karena sama-sama hasil re-make. Film Ratu ilmu hitam ini juga film pertamanya diproduksi pada taun 1981 hanya berbeda satu tahun dengan film pengabdi Setan yang diproduksi tahun 1980, namun kualitas film saat ini menyesuaikan dengan masa sekarang yang tentu saja membuat suasana seram yang mencekam.

Film Ratu Ilmu Hitam ini juga diisi oleh pemain yang sangat-sangat membantu film ini menjadi super duper sempurna, walaupun ada beberapa bagian yang kurang tapi over all film ini mampu memuat siapa pun yang menontonnya ikut merinding. Hal yang paling seru adalah, pada beberapa bagian film ini menggunakan CGI (Computer-Generated Imagery) yang duh keren abis deh. Pemain dalam film ini kebanyakkan pemain baru yang ternyata malah membuat film ini jadi makin fresh dan gak menurunkan kengerian di film ini.

Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga dengan 3 orang anak yang datang kesebuah panti asuhan untuk mengunjungi si Pemilik panti yang sedang sakit keras, lalu disusul oleh 2 orang yang dahulunya besar dipanti asuhan bersama istri mereka. Namun semuanya kacau saat salah satu dari mereka menemukan bus panti asuhan yang mengalami kecelakaan dan seluruh anak panti yang ada didalamnya mati, lalu orang-orang didalam rumah mengalami banyak gangguan yang sungguh menyeramkan.



Salah satu anak panti menceritakan bahwa dahulu ada seorang perempuan paruh baya yang membakar 3 anak kecil sebagai tumbal, lalu pemilik panti asuhan yang mengetahuinya langsung menguncinya didalam sebuah ruangan yang membuat perempuan itu mati karena mencoba menggedor pintu dengan kepalanya sampai pecah lalu jasadnya dikubur didalam ruangan tersebut. Sebelum dikunci didalam ruangan, perempuan paruh baya itu membawa kabur salah satu anak panti asuhan yang kemudian hilang dan tidak lagi ditemukan. Semua kejadian itu sudah berlalu 25 tahun.

Kedatangan mereka ternyata membawa luka lama yang ingin membalas dendam, kemudian banyak rahasia yang terungkap. Banyak siksaan yang dibuat sangat mengerikan bagi tiap-tiap orang yang dekat dengan para pelaku penguburan; 3 anak laki-laki yang sudah memiliki keluarga masing-masing. Dan sampai akhir cerita memang ditunjukkan kengerian yang bikin deg-degan banget, dan memang ini jadi film horor favorite aku sih. Tidak hanya soal kengerian, tapi juga rasa percaya satu sama lain, feminisme juga, dan yang paling penting disini yang paling aku suka adalah rasa sakit hati yang harus dibayar lunas.

Cukup banyak scene gore yang cukup mengganggu dari muntah darah, menyayat kulit, makan ulat, bahkan kegaitan lain yang cukup menyerikan. Jadi untuk kalian yang tidak kuat lihat darah atau yang menjijikan, kamu harus siap-siap tutup mata ya.

Plot twist yang sangat tidak disangka-sangka menurutku, dari awal memang sangat menyenangkan yang kemudian membawa kita perlahan pada kengerian. Ada satu scene yang bikin aku rada kecewa dikit tentang salah satu karakter yang harusnya mulutnya masih tertutup tapi kok bisa ngomong jelas, eh taunya aku dibuat lupa sama segala penyiksaan ditiap ruangan. Tapi, bener deh ini bikin gemes banget filmnya, kalau dikasih rating nih, aku akan kasih;

8/10

Kalau menurut kalian film ini worth it gak untuk dapet rating 8, atau kamu sendiri punya penilaian yang berbeda atau scene yang gak terlupakan, kamu bisa comment dibawah ya. Oh ya, kamu juga bisa masukin list film ini dalam tontonan kamu, sumpah kamu harus nonton untuk kamu yang suka film horor dan rada thiller.
Jadi, sekian tulisan kali ini yang semoga bermanfaat dan mengisi hari-hari kamu. Sekian dan terima kasih,

See You Next Post J

Posting Komentar

0 Komentar