Day 3 of #30DaysWriting | Semuanya akan baik-baik saja? Yakin?

 


Hi!! Selamat datang di #30DaysWriting dihari ke tiga!!!

 

Pertama aku mau ucapkan terima kasih untuk yang sudah mampir di blogku ini, dan terima kasih juga sudah meluangkan waktu untuk sekedar melihat-lihat isi blog ini!!

 

Sama seperti kemarin, aku bingung hari ini mau bahas apa. Tapi, yang tiba-tiba terlintas adalah satu hal yang terkadang selalu aku tanyakan sama diri aku sendiri. Satu hal yang sepertinya belum tentu langsung ada jawabannya sedangkan aku butuh banget jawabannya saat itu juga, dan lagi aku harus sadar terkadang jawabannya aku sendiri yang harus temukan entah  di mana atau memang tidak ada jawaban pastinya.

 

Banyak yang bilang hidup ini penuh dengan kejutan-kejutan yang bermacam-macam, entah itu kejutan yang buat kita senang atau malah sebaliknya; marah. Tapi, make sense sebenarnya karena mungkin kita diajak untuk mengingat dan melupakan banyaknya hal yang ada di hidup kita. Biasanya saat kita senang, tentu saja kita akan lupa akan semua hal yang tidak ingin kita rasakan. Saat senang pintu pikiran kita otomatis tertutup akan semua perasaan sebaliknya, seperti; sedih, marah, bingung dan perasaan negatif lainnya. Sedangkan marah atau sedih pun melakukan hal yang saman dengan perasaan positif. Karena menyadari hal itu, aku terkadang meminta bahkan menyuruh diriku untuk tidak terlalu ekspresif yang dalam artian saat senang aku tidak boleh terlalu senang dan saat sedih aku tidak boleh terlalu sedih.

 

Saat senang aku selalu mengatakan  bahwa diriku bahwa tidak boleh terlalu senang, lalu memberikan diriku sendiri gambaran atau kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Namun, untuk hal sedih memang sedikit lebih sulit. Karena rasanya sudah terbiasa untuk meminta diri memikirkan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi, sehingga saat sedih/ marah pun malah memikirkan kemungkinan yang lebih parah dari yang sudah terjadi. Padahal hal itu salah besar!!

 

Berkali-kali mengatakan pada diri sendiri, “Apakah semuanya akan baik-baik saja setelah ini?”. Berkali-kali lebih sering tidak percaya diri bahwa semuanya tidak akan baik-baik saja, mungkin karena kesalahan yang pernah dilakukan dan berpikir bahwa karma bisa saja datang. Berkali-kali lebih sering tidak percata diri bahwa semuanya akan lebih baik nantinya, ya, lagi-lagi karena ragu dengan pilihan yang baru saja dipilih. Berkali-kali sadarkan diri sendiri bahwa diri sendiri gak boleh dimaki, diri sendiri gak boleh dipaksa, diri sendiri gak boleh terlalu cupu. Dan sering kali mengingatkan diri sendiri bahwa semuanya bisa normal kembali, tapi diri sendiri juga yang suka sekali lupa.

 

Tapi, semakin kesini aku semakin belajar. Semakin memahami mengapa sih semuanya harus baik-baik saja? Apa salahnya untuk tidak baik-baik saja? Apa salahnya mengekspresikan senang? Apa salahnya mengekspresikan sedih? Apa salahnya terima  diri sendiri? Apa salahnya untuk mencintai diri sendiri?

 

Dalam prosesnya sering kali melibatkan orang lain, orang lain yang memahami keadaan, memahami apa yang sudah pernah aku lewati. Tapi, tidak semua orang yang tau bisa bantu, tidak semua orang yang paham ingin memahami. Dan untuk hal menemukan seseorang itu memang butuh banyak luka dan duka, butuh banyak bertengkar yang sepele, butuh banyak kesal yang tidak masuk akal, dan pasti butuh rasa suka dan cinta.

 

Aku terkadang tidak percaya semuanya akan baik-baik saja, seperti sebuah sunyi sebelum badai datang yang aku sendiri sudah siap-siap pulang walaupun sudah punya pikiran bahwa badai sudah pasti merusak rumah yang ingin ku tuju atau bahkan membunuhku diperjalanan. Aku sekarang perlahan mengerti mengapa ‘salah’ itu ada, mulai mengerti mengapa ‘tidak baik-baik saja’ itu tidak masalah, dan mulai menyadari bahwa selama ini aku terlalu takut untuk hidup.

 

Aku bersyukur saat ini aku dapat merasakan kedamaian yang aku impikan dulu, walaupun gangguan itu sering datang aku belajar dan memahami untuk tidak memaksakan diriku lagi untuk dapat sesempurna yang kebanyakkan orang katakan.

 

Aku sangat bersyukur sekali.

 

See You Next Post J


Posting Komentar

0 Komentar