Day 4 of #30DaysWriting | How to be perfect? Really?



Selamat datang di blogku di postingan #30DaysWriting!!

 

Selamat membaca tulisan di hari ke empat ini!

 

Tulisan hari ini temanya adalah, How to be perfect. Tunggu-tunggu! Memangnya bisa menjadi yang sempurna? Memangnya sempurna itu ada? Memangnya apa sih sempurna itu? sempurna bukannya Cuma buat-buatan manusia? Bisa memangnya jadi manusia yang sempurna?

 

Jawabannya tergantung pada persepsi masing-masing mengartikan sempurna itu apa, tergantung tanggapan masing-masing main idea dari sempurna itu apa. Jadi sempurna itu pasti tiap orang berbeda menilainya, dan lagian pula banyak banget hal yang nilai sempurnanya beda-beda karena tergantung pada selera.

 

 Lalu, apa benar sempurna itu ada?

 

Dulu aku sangat meyakini bahwa menjadi sempurna adalah yang dunia inginkan, menjadi sempurna adalah yang orang lain butuhkan, menjadi sempurna adalah sebuah kemudahan untuk hidup. Aku berpikir bahwa kata “sempurna” itu ada atau bahkan menanamkan pada diriku bahwa semua manusia itu sempurna (jika nelihat orang-orang sukses yang punya harta, pekerjaan dan keluarga yang sempurna). Aku berusaha untuk dapat menjadi sempurna  dari sebagai orang, belajar hal ini, belajar hal itu, belajar ini dan itu sampai aku awalnya merasa aku bisa.

Menjadi sempurna juga artinya tidak berbuat salah atau bahkan berbuat yang tidak benar atau melenceng saja sedikit, seperti putih polos tanpa noda hitam sedikit pun. Menjadi selalu benar, menjadi selalu baik, menjadi selalu perhatian, menjadi selalu yang mengatakan iya, menjadi yang selalu sedia badan di waktu apa pun itu.  Menjadi sempurna seperti malaikat tanpa dosa atau jadi iblis saja sekalian.

Tapi, makin kesini aku jadi sadar. Menjadi sempurna tidak selalu jadi yang ‘paling’ untuk orang lain, jadi yang selalu baik untuk orang lain, dan jadi yang paling segalanya untuk orang lain. Karena, sepertinya dibalik itu semua ada diriku sendiri yang terlupakan karena selalu mementingkan perasaan orang. Disisi lain ingin menghargai orang lain, namun disisi lain aku tidak menghargai diriku sendiri.

 

Aku menjadi sadar bahwa how to be perfect adalah hal yang tidak ada cara pastinya, tidak ada yang tau bagaimana cara melakukannya (kecuali googling di mbah google) atau tidak ada yang benar-benar serius bertanya how to be perfect. Karena mungkin, sekali lagi, menjadi sempurna itu berbeda-beda pada tiap orang, tiap isi kepala, tiap kejadian dan tiap keputusan.

 

Jadi, kalau kamu tanya aku how to be perfect, is find who trully you are. Cari diri kamu sendiri, cari tujuan kamu sendiri, cari kemauan kamu sendiri, cari kebahagiaan dan kenyamanan kamu sendiri dan cari hal yang dapat membuat kamu menerima dirimu sendiri dengan sebenar-benarnya.

 

See You Next Post J

 

 

 

 


 

Posting Komentar

0 Komentar