Perjalanan hidup memang semenarik itu. Siapa sangka, pilihan-pilihan di masa lalu telah membentuk aku yang sekarang. Aku yang sehebat ini.
Rencana-rencana di masa lalu memang sangat lucu kalau dibayangkan-- terutama ketika mengira bahwa semuanya sangat mudah dilakukan. Pada perjalan hidup, ternyata semuanya memang tidak semudah itu, tidak langsung terjadi apa yang kita harapkan, bahkan bisa berbelok sangat jauh. Dipikir-pikir sekarang, aku yang dulu memang selugu itu.
Perjalanan membawa kita ke tempat yang berbeda-beda, kisah yang berbeda, Orang-orang yang berbeda, dan pembelajaran yang berbeda-beda. Penyesalan di masa lalu rasanya tidak perlu dipikirkan lagi sekarang. Entah kenapa dulu rasanya banyak sekali waktu terbuang karena menyesal. Apakah ini yang dinamakan sudah menerima hidup? Bagaimanapun itu, rasanya sekarang agak lebih tenang.
Masa menikah, mengandung, dan melahirkan rasanya benar-benar melahirkan diriku yang baru; melahirkan diriku yang lebih mampu menerima beberapa hal yang tidak sejalan. Jadi, ini yang dinamakan menjadi dewasa yang sebenarnya, ya? Tidak perlu lagi menggebu-gebu berlebihan, gembar-gembor sana-sini. Rasanya lebih stabil, walaupun masalahnya tidak main-main juga.
Sekarang pikiran terisi jauh lebih banyak, tetapi tindakan jauh lebih kalem. Beberapa hal bisa dicerna dengan perlahan. Sekarang fokusnya adalah rumah tangga; suami dan anak. Sekarang benar-benar menyadari bahwa menjadi istri dan ibu memang luar biasa sulit, apalagi tanpa kehilangan diri sendiri. Aku jadi mulai memahami bagaimana dunia memperlakukan perempuan. Agak sulit, tetapi tetap bisa bertahan. Perempuan sekuat itu ternyata.
Perjalanan masih jauh ke depan, masih ada sesuatu yang menunggu di sana. Perjalanan masih berlangsung, bagaimanapun jalannya, semoga selalu lancar dan tetap bersama. Semoga Allah melindungi, menjaga, dan menyirami cinta untuk para perempuan di dunia; untuk anak perempuan, seorang istri, seorang ibu. Semoga selalu kuat pundaknya, dilembutkan hatinya, dinaungi kasih seluruh tubuhnya yang rela berubah, dikuatkan tiap langkahnya, dikuatkan setiap peluk yang ingin diberikannya, dan selalu hangat tiap dekapannya.
dekapannya.
Dari aku, diriku, seorang istri dan seorang ibu.
0 Komentar