#30DaysWriting - I'm a Thinker !

Selamat malam semuanya...


Aku datang lagi, semoga tidak bosan membaca tulisanku ini ya. Jadi dimalam selasa yang dingin ini karena sejak sore tadi langit tak hentinya mendung semoga gak menyurutkan niat kalian untuk semangat dan untuk tidak makan mie pake telor malam-malam.


Malam ini yang ingin aku bahas adalah (Lihat judul) hihihi




Pertama-tama yang ingin aku jelaskan terlebih dahulu adalah manusia itu dibagi dalam 2 cara untuk memperoleh informasi sebelum action dilakukan, yaitu berbicara lalu berpikir dan kedua adalah berpikir kemudian berbicara lalu setelah itu baru action. Keduanya selalu jadi masalah, keduanya selalu dipermasalahkan dan keduanya ada kelebihan dan kekurangannya tapi tetap saja itu tergantung pada orang tersebut dapat menggunakan cara yang mana dengan lebih baik.


Karena disini judulnya adalah "I'm a thinker" so, yang aku bahas adalah si pendiam yang selalu terlihat telmi dan pendiam.


Sepertinya si Thinker ini selalu menganggu karena terlihat tidak dapat berbuat apa-apa, tapi jangan salah kamu belum tau seberapa ramainya pikiran mereka. Kenapa aku bilang begitu ? cause I'm a thinker. Tapi bukan berarti kamu yang Talker tidak memiliki pikiran ya, aku hanya mencoba berbicara dari sudut Thinker.



Pikiran kita didesign untuk berpikir lebih, ya, lebih rumit, lebih detail, lebih lama, lebih spesifik, lebih luas dan lebih, lebih, lebih lagi. Itu menjadi alasan mengapa kita selalu terlihat diam, pikiran kita tengah memproses hal beberapa sebelum sekarang, sekarang dan nanti dan itu menyangkut banyak hal. Pesan dari orang lain, pelajaran, tugas-tugas rumah, masalah hati, kesehatan dan masih banyak lagi yang kalau disebutkan satu-satu tidak akan cukup.



Bukan telmi (Telat Mikir) tapi sedang memproses suatu masalah dari berbagaimacam sudut pandang yang berbeda, dari kemungkinan yang berbeda dan ketidak mungkinan yang bisa saja terjadi. Jadi maklumi saja jika tiba-tiba diam dan menatap kosong, kemungkinannya hanya dua,  lagi memikirkan sesuatu atau moodnya lagi tidak karuan.


Tidak terlalu banyak bicara mungkin jadi pilihan, dari pada harus banyak berkata tapi tidak ada artinya sama sekali. Nah, itu juga yang jadi salah satu alasannya, memilah-milah kata yang tepat dan to the point dan sisanya do action.


Jika Thinker telah memberikan sesi bicaranya pada Talker, maka izinkan Thinker untuk berpikir tanpa dicap aneh dan tidak bisa apa-apa ya...


Kitakan untuk saling melengkapi hihih




Sekian tulisan hari ini
Senin, 3 Desember 2018




See You Next Post :)


Posting Komentar

0 Komentar