Kita Hanya Makhluk-Nya dan Kehendak Hanya Milik-Nya!


Sering kali kita selalu dihadapkan pada situasi di mana kita bisa melaluinya, merasa yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja dan berharap semuanya sesuai dengan rencana yang sudah kita buat. Dari waktu ke waktu kita selalu percaya bahwa keyakinan yang kuat adalah modal awal agar semua yang ada di dunia ini bahu membahu membantu kita tanpa memikirkan banyaknya manusia yang menginginkan hal yang sama, banyaknya manusia yang berharap hal yang sama agar alam seirama.

Selapang-lapangnya dada tetap saja manusia tidak pernah puas, apa lagi sempit yang membuat kita merasa semakin terhimpit. Bicara soal hati yang tidak siapa pun mengerti bahkan pemiliknya pun bersikukuh untuk terus meyakinkan apa yang dirasakan walau pun terkadang tak sedikit yang terkecoh, mungkin hati adalah bagian terlemah manusia karena terkadang hati bisa saja salah.

Kita diciptakan dari harapan dan usaha, tapi entah mengapa semuanya memang tidak semudah yang dipikirkan. Hal ini bukan lagi membahas tentang bagaimana ilmu pengetahuan  bekerja tapi bagaimana ilmu ke-Tuhan-an menjadikan kita sebagai manusia yang tidak pernah sempurna. Tuhan jadikan kita manusia yang memiliki keegoisan yang tinggi dan kepercayaan diri yang tiada habisnya tapi sayangnya kita manusia tidak tau batasan itu sendiri.

Kadang kita terlalu yakin untuk mempertahankan kesakitan karena kita yakin kelak kita akan menerima harapan yang kita inginkan, kadang kita terlalu yakin bisa mengubah perasaan seseorang karena kita yakin usaha kita akan berhasil walaupun dalam kenyataannya hal itu tidak selalu berhasil. Saat kita meyakini satu hal dan berusaha untuk hal tersebut, percayalah yang berdoa seperti itu tidak hanya kamu saja tapi juga orang lain ditempat yang berbeda di dunia ini.

Kita tidak bisa egois untuk selalu mendapatkan semua hal terbaik di dunia ini, dan karena keegoisan tersebut maka Tuhan memberikan hal terburuk untuk membuat kita sadar bahwa hidup tidak hanya tentang yang baik-baik aja. Kita tidak bisa terus menerus mempertahankan apa yang kita inginkan sedangkan itu bukanlah hal yang kita butuhkan, bukan hal yang akan berpengaruh baik dalam hidup kita. Kita terlalu kuat mempertahankan apa yang sebenarnya kita tidak ketahui kelanjutan ceritanya.


Kita hanya makhluk-Nya yang tidak tau kebenaran hati dan pikiran seseorang, yang kita tau hanya apa yang terlihat diluar dan apa yang kita harapkan. Kita hanya percaya tanpa ingin terluka, kita selalu berharap yang terbaik tan menolak yang buruk padahal kita tanpa sadar berbuat yang buruk. Kita hanya makhluk-Nya yang hanya dapat berusaha dan berdoa, kita hanya makhuk-Nya yang penuh dosa. 

Posting Komentar

0 Komentar