Sering
kali kita selalu dihadapkan pada situasi di mana kita bisa melaluinya, merasa
yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja dan berharap semuanya sesuai dengan
rencana yang sudah kita buat. Dari waktu ke waktu kita selalu percaya bahwa
keyakinan yang kuat adalah modal awal agar semua yang ada di dunia ini bahu
membahu membantu kita tanpa memikirkan banyaknya manusia yang menginginkan hal
yang sama, banyaknya manusia yang berharap hal yang sama agar alam seirama.
Selapang-lapangnya
dada tetap saja manusia tidak pernah puas, apa lagi sempit yang membuat kita
merasa semakin terhimpit. Bicara soal hati yang tidak siapa pun mengerti bahkan
pemiliknya pun bersikukuh untuk terus meyakinkan apa yang dirasakan walau pun
terkadang tak sedikit yang terkecoh, mungkin hati adalah bagian terlemah
manusia karena terkadang hati bisa saja salah.
Kita
diciptakan dari harapan dan usaha, tapi entah mengapa semuanya memang tidak
semudah yang dipikirkan. Hal ini bukan lagi membahas tentang bagaimana ilmu
pengetahuan bekerja tapi bagaimana ilmu
ke-Tuhan-an menjadikan kita sebagai manusia yang tidak pernah sempurna. Tuhan
jadikan kita manusia yang memiliki keegoisan yang tinggi dan kepercayaan diri
yang tiada habisnya tapi sayangnya kita manusia tidak tau batasan itu sendiri.
Kadang
kita terlalu yakin untuk mempertahankan kesakitan karena kita yakin kelak kita
akan menerima harapan yang kita inginkan, kadang kita terlalu yakin bisa
mengubah perasaan seseorang karena kita yakin usaha kita akan berhasil walaupun
dalam kenyataannya hal itu tidak selalu berhasil. Saat kita meyakini satu hal
dan berusaha untuk hal tersebut, percayalah yang berdoa seperti itu tidak hanya
kamu saja tapi juga orang lain ditempat yang berbeda di dunia ini.
Kita
tidak bisa egois untuk selalu mendapatkan semua hal terbaik di dunia ini, dan
karena keegoisan tersebut maka Tuhan memberikan hal terburuk untuk membuat kita
sadar bahwa hidup tidak hanya tentang yang baik-baik aja. Kita tidak bisa terus
menerus mempertahankan apa yang kita inginkan sedangkan itu bukanlah hal yang
kita butuhkan, bukan hal yang akan berpengaruh baik dalam hidup kita. Kita
terlalu kuat mempertahankan apa yang sebenarnya kita tidak ketahui kelanjutan
ceritanya.
Kita
hanya makhluk-Nya yang tidak tau kebenaran hati dan pikiran seseorang, yang
kita tau hanya apa yang terlihat diluar dan apa yang kita harapkan. Kita hanya
percaya tanpa ingin terluka, kita selalu berharap yang terbaik tan menolak yang
buruk padahal kita tanpa sadar berbuat yang buruk. Kita hanya makhluk-Nya yang
hanya dapat berusaha dan berdoa, kita hanya makhuk-Nya yang penuh dosa.
0 Komentar