Selamat datang diblogku tercinta,
Selamat datang untuk para readers-ku dan para pembaca yang baru saja bergabung, selamat datang dan selamat menikmati tulisan-tulisan yang berada disini.
Semoga suka ya...
Sebelum mempost tulisan ini aku sebelumnya membuat sebuah survey singkat, bahkan sangat-sangat singkat dan hanya berlangsung selama 2 hari. Tapi untung saja ada orang-orang yang mau membantuku untuk jadi responden dan mengisi survey yang berjumlah 13 pertanyaan tersebut. Jadi dipost-an sakali ini aku merangkumnya dari jawaban para responden.
Survey yang aku buat kemarin adalah tentang Mental illness yaitu tentang Stress dan Depresi, survey singkat tersebut menyangkut tentang pandangan seseorang terhadap stress dan depresi, sebenarnya aku bukan ahli dalam hal ini, aku hanya suka mengetahui pendapat dan pandangan orang lain pada suatu hal dan untuk sebab itu aku membuat segment QnA (Question and Answer).
Yuk Kita mulai,
Dari hasil survey menurutku, perempuan memang lebih mudah terserang stress atau bahkan depresi. Mungkin karena perempuan identik dengan perasaan mereka, jumlah hormon yang terkadang tidak seimbang juga tuntutan dalam hidup, tapi itu tidak selalu jadi pemicunya. Setiap manusia memiliki tingkatan mental yang berbeda-beda, entah itu berdasarkan umur, gender atau pengalaman hidup. Seperti halnya dalam gender, frekuensi dalam terjadinya hal tersebut juga tidak dapat diprediksi karena setiap manusia memiliki tingkatan tekanan hidup yang berbeda dan tidak ada pola pastinya kecuali depresi yang membutuhkan penanganan khusus bagi pengidapnya.
Yang bisanya dirasakan para perempuan;
“Nangis”. Katanya Fitri seperti itu.
“Merasa khawatir berkepanjangan dan sulit untuk berkonumikasi dengan orang lain”. Nadila
“Marah, pusing dan sedih”. Yemima
“Nyanyi yang kenceng atau sholat”. Sarah
Perasaan stress memang sangat sulit untuk dijelaskan dan setiap orag memiliki pandangan yang berbeda atas perasaan tersebut, dan menurutku setiap orang punya analogi yang berbeda tentang Stress dan Depresi itu sendiri.
“Stress itu selayaknya cangkir yang tak ada kopi & gula, yang berarti hidup tanpa tujuan & alasan yang jelas”. Reynaldi
“Seperti tersesat ditengah hutan, tidak menemukan jalan keluar”. Ketik Sella
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk meluapkan perasaan stress atau depresinya, kebanyakkan perempuan memang lebih mengekspresikannya dengan menangis dan laki-laki mengekspresikannya dengan cara diam dan mencari kegiatan lain.
Walaupun tetap menganggu hari, tapi laki-laki mencoba untuk tidak menunjukkannya dan lebih memilih untuk mencari kegiatan lain mungkin hal tersebut dampak dari doktrin bahwa laki-laki tidak boleh terlihat lemah.
Dan memang dari banyaknya jawaban yang masuk dari pertanyaan mengapa memendamnya, ada beberapa alasan yaitu;
“Biar lebih lega atau plong kalo udah cerita sama temen, dapat masukan juga dari temen kita”. Fitri
“Coba pendam dan mikirin bagaimana buat solusinya. Kadang, hal itu berhasil ngilangin tadi. Kadang, makin menjadi-jadi. Kali mau cerita sama orang takut respon orang tersebut gak sesuai sama yang diharapkan, dan timbul berbagai praduga”. Okta
“Karen takut dijudge, saya orangnya gak bisa nerima masukan langsung disaat saya lagi down. So, saya ga pernah cerita kesiapa-siapa”. Amel
“Sedikit orang yang bisa memahami diri kita, dan lebih baik dipendem”. Bayu
“Karena gak ada yang bisa ngerti, ga ada tempat yang lebih nyaman dibanding diri sendiri. sometimes when they listen your story but it’s does’nt mean they understand”. Reza
“Lebih baik memendamnya, karena orang lain belum tentu paham tentang apa yang kita rasakan”. Wildan
“Saya akan merasa berdosa apabila masalah sekecil itu dilimpahkan kepada orang lain. Pada dasarnya orang orang yang menceritakan masalahnya kepada orang lain itu bukan untuk mendapatkan solusi tetapi agar hatinya lega. Stress itu adalah salah satu masalah kecil dari ribuan masalah yang akan kita hadapi di masa yang akan datang, oleh karena itu bergantunglah pada diri sendiri bukan pada orang lain”. Reynaldi
“Karena, jika masalah yang sedang kualami adalah tanggung jawabku, Akulah yang harus menanggung, orang lain tidak usah ikut campur karna yang tau masalah itu sendiri adalah Aku, Jika nanti saat masalahnya sudah membaik, Aku akan membicarakannya pada Orang lain yang ku percaya”. Sella
“Kalau menceritakan ke orang lain bukan solusi untuk meredakan stres, khawatir orang lain menceritakan lagi ke yg lain. Lebih baik memendamnya”. Ayu
Jika memilih untuk menceritakannya kurasa tempat yng paling nyaman untuk mengungkapkan perasaan adalah dengan menceritakannya kepada sahabat, pacar atau orangtua, karena mereka adalah orang-orang yang sudah kita percaya dan orang-orang yang sudah mengerti kita.
Cara umum yang dapat orang lain lakukan adalah dengan memberii solusi dan ada disana disaat kita membutuhkan seseorang, kurasa agar tidak merasa sendirian. Kamu tau apa yang terjadi jika makin parah, jika pada hal tersebut kita sendirian tu hanya akan memperburuk keadaan dan mambuat kita merasa tidak penting didunia dan terpikirkan untuk mencoba bunuh diri.
“Berbagai solusi dari pemikirannya, membantu buat menelaah dengan solusi dari diri sendiri”. Okta
“Saran-saran yang sok bijak, tapi worth-lah ya”. Bayu
“Banyak yang dikatakan, dan tentu saja itu membantu untuk saya”. Nadila
“Memberikan solusi, tapi ada pula yang hanya mendengarkannya. Malah ada pula yang menyalahkan. Semuanya sangat membantu untukku merasa lebih rungan membopong masalah yang sedang terjadi”. Sella
Saat kita mendapat bantuan dari orang lain entah itu perkataan aatau perbuatan, aku mendapat rata-rata berjumlah 6 dan itu artinya itu tidak membantu dan hanya mendapat setengah dari yang kita butuhkan karena setiap apa yang terjadi dalamn diri kita terutama tentang metal health ada peran kita juga didalamnya.
Jika kita mampu berbicara pada stress dan depresi mau bilang apa?
“Go away from my beautiful minded. Don’t disturb my beautiful life, I’m happy without you!”. Reza
“Kamu boleh datang, tapi mohon jangan terlalu sering”. Wildan
“Pergi kamu!”. Imelda
“Hey! Jangan sering-sering datang padaku, aku sama sekali tidak mengharapkanmu. Kalau sampai datang lagi aku bisa pastikan aku akan menjadi lebih gila dari sekarang”. Sella
“Just get away from me, please! I’m very tired”. Berliana
Nah, itu dia pendapat dari teman-teman yang sudahh mengutarakan pendapatnya tentang stress dan depresi. Semoga tulisan ini membantu kalian dalam menghadapi Stress atau pun depresi, dan selalu ingat bahwa kita tidak selalu dapat menyelesaikan suatu masalah sendirian kita butuh orang lain dan kita butuh orang-orang yang sayang sekaligus perduli.
Aku ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah mau membantu jadi responden survey-ku, terima kasih kepada teman-teman dibawah yang sudah membantu;
Fitri Yanti
Nadila Dias Fitriningtias
Yemima Eugenia
Siti Sarah Rizki Rahmania
Reynaldi Saragi
Sella Shavon Tanie
M. Okta Surya Dinata
Dyan Bayu Anggasura
Reza Putri Chaniago
Wildan Masykuri
Ayu Dwi Kartika
Imelda Apriyani
Berliana Sekar Putri
See You Next Post :)