Day 28 of #30DaysWriting | Let me introduce you, Him!

 


Selamat datang di tulisan ke 28!!!

 

Sama seperti postingan sebelumnya, ditulisan ini aku juga mau memperkenalkan kalian pada seseorang yang cukup penting dalam hidup aku. Seseorang yang cukup membantu aku mengubah hidup aku yang dahulu terasa begitu sulit, dan semenjak kedatangannya perlahan segala hal terasa lebih mudah.

 

Pertama, aku sangat tidak menduga ternyata dia adalah seseorang yang dekat dengan orang yang pernah aku sukai. Dia orang yang pernah aku dekati untuk menggali informasi tentang orang yang aku sukai, dia orang yang tidak aku perdulikan keberadaannya. Lalu kita semakin dekat ketika aku mulai menulis cerpen yang terlalu nyata karena nama-nama yang kupilih hampir sama dengan kenyataan, dia mulai memberitahukan aku untuk segera berhati-hati jika saja rumor dalam tulisan itu menyebar.

 

Kita semakin dekat hingga berbulan-bulan, berawal dari chat di Facebook, Twitter, lalu chat personal. Aku semakin penasaran bagaimana dirinya di dunia nyata, apakah seasik saat kita berkirim pesan atau bahkan sebaliknya. Lalu sampai suatu hari kita merencanakan pertemuan, lebih tepatnya dia berangkat menjemputku terlebih dahulu. Hari itu adalah pertemuan pertama kita setelah lulus dan memang tidak pernah bertemu tatap muka secara langsung, tentu saja aku sangat gugup dan ditambah mungkin dia laki-laki ke 3 yang menjemput aku selama hidupku saat itu.

 

Dari pertemuan itu ternyata aku sadari bahwa aku sudah tertaut dengan laki-laki ini, walaupun sebenarnya sebagian diri aku ada yang masih tidak rela untuk melupakan laki-laki sebelumnya; laki-laki yang aku temui di SMP, laki-laki yang aku sukai dan harapkan selama 4 tahun. Perlahan dari rasa tertaut itu aku mulai percaya dengan laki-laki ini, walaupun berkali-kali dia mengatakan tidak ingin berada dalam hubungan yang resmi.

 

Aku teringat aku yang dahulu, aku yang hanya menunggu tanpa mengungkapkan perasaanku hanya takut ditolak. Mengingat aku yang tetap bisa diam walau tidak ada kata yang memastikan, yang tentu saja membuat aku berkali-kali merasa resah menunggu jawaban yang tidak kunjung datang. Saat itu aku langsung mengatakan apa yang ingin aku katakan dari pada harus memendamnya lagi, aku meminta kepastian lagi. Beruntungnya aku dia yang awalnya bersikeras ingin menjalaninya saja mengakui bahwa yang aku ucapkan cukup penting untuk aku atau pun dia.

 

Seperti banyak hubungan, kita pun melewatinya dengan segala hal yangmenghalangi. Harus aku akui masalahnya lebih banyak datang dari aku, masalahnya lebih banyak bersumber dari aku yang masih tidak begitu percaya, masih ragu dan masih belum yakin dengan apa yang terjadi. Tapi, lagi-lagi dan lagi laki-laki ini meyakini aku, memberikan pengertian, memberikan sudut pandang dan memberikan hal yang tidak pernah aku dapatkan dari siapa pun.

 

Dia juga banyak mengajarkan aku untuk dapat mengatakan apa yang bagiku begitu sulit untuk diungkapkan, dia memberikan persepsi yang pada satu titik aku merasa tidak akan pernah punya pandangan seperti itu. Bahkan, pada satu moment aku sulit berkata-kata didepannya, bersamanya atau saat memikirkannya. Dia yang selalu ingatkan aku untuk tidak memusingkan banyak hal, untuk menyederhanakan banyak hal, dan membuatku sadar untuk beristirahat. Dia perhatian yang begitu dingin, dia baik dan begitu lembut saat menjelaskan dan asik juga untuk diajak bercanda.

 

Awalnya aku kira aku akan kehilangan diriku jika aku mempercayai seseorang, aku akan semakin merasa tidak ada artinya lagi. Tapi, sejak bersamanya dan semakin lama bersamanya aku menyadari bahwa aku menjadi orang yang lebih baik lagi dan aku sangat berterima kasih untuk hal itu. Aku harap selama apa pun bersamanya aku juga bisa membuatnya menjadi dirinya yang lebih baik lagi, lalu sama sama menghadapi hidup yang semakin banyak cobaannya.

 

Kalau kamu, orang yang aku maksut membaca tulisan ini, aku cuma mau kamu tau bahwa jika selama hampir 4 tahun saja kita merasa lebih baik seperti saat ini, aku mau selamanya menjadi lebih lebih lebih baik lagi sama kamu.

 

Setelah memperkenalkan dia, ditulisan selanjutnya aku mau kamu mengenal aku.

 



See You Next Post J


Posting Komentar

0 Komentar