#7DaysBeforeNewYear Day 3 - Insecure... Insecure... Insecure!

 


Selamat datang di tulisan di hari ke 3!!!

 

Katanya semua orang punya hal ini, katanya hal ini adalah hal yang paling normal, dan hal ini adalah hal yang tersimpan didalam diri manusia. Hal ini juga banyak menjadi perdebatan karena sepertinya banyak orang yang ingin merahasiakannya.

 

Pernah gak sih, kamu merasa something wrong with yourself Ketika akan atau telah melakukan sesuatu. Merasa bahwa apa yang sudah kamu berikan kurang, merasa takut semuanya tidak sesuai dengan apa yang ada dipikiran kamu, dan merasa ingin menarik diri dari dunia? Katanya ini adalah hal yang lumrah, namun kalau sudah berlebihan bisa merugikan. Lagian pula, semua yang berlebihan memang gak baik. Tapi, rasanya semua orang struggling untuk hal ini karena terjadinya bisa kapan saja dan dimana saja.

 

INSECURE!

 

Kebalikkan dari kata secure alias aman, yang artinya merasa tidak aman.

 

Aku rasa semua orang pernah merasa insecure ini, entah dalam kadar yang normal atau tidak. Entah pada sesuatu kejadian atau bahkan hampir semua kejadian, entah ada pemicunya atau tidak. Entah dari diri sendiri atau dimulai dari orang lain. Apalagi akhir-akhir ini pernah baca berita bahwa ada salah satu siswa yang gan**** di** karena dibully teman-temannya. Berita yang membuat aku sangat terpukul karena menenakutkan itu untuk jadi berbeda diantara orang lain, semenakutkan untuk untuk tidak diterima oleh orang lain. Mungkin itu adalah contoh terburuknya dari insecure, yang yang sepele bisa sangat berimpact besar untuk seseorang.

 

Insecure bisa ditandai dengan selfesteem yang rendah karena tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri, bahkan tidak hanya pada kemampuan. Penampilan yang berbeda saja bisa jadi sumber rasa tidak aman tersebut, yang tentu saja memunculkan rasa rendah diri, rasa cemas, rasa putus asa dan case parah lainnya. Semua orang punya hal-hal yang selalu membuat diri merasa tidak cukup, entah secara fisik, usaha, kemampuan atau hal lainnya. Tidak sesuai dengan standar yang ada pun bisa membuat seseorang insecure.

 

Melihat kemampuan orang lain yang jauh diatas kita terkadang membuat kita merasa insecure, karena merasa apa yang ada pada diri kita tidak ada yang luar biasa. Melihat kulit mulus dan putihnya seseorang, mebuat orang lainnya yang berbeda merasa tidak akan disukai banyak orang karena kulitnya tidak mulus dan putih. Mungkin kita harus menghentikan diri untuk membanding-bandingkan, berhenti untuk focus dengan hal yang dapat membuat kita insecure. Mengubah focus pada hal-hal yang dapat membuat kita lebih semangat berusaha dengan cara dan jalan yang kita miliki.

 

Aku mau cerita tentang kisah yang membuat aku insecure di tahun ini, cerita yang cukup membuka aku untuk semakin mencintai dan menerima diriku. Okay, sepertinya setelah pandemic ini yang mengharuskan memakai masker terus menerus membuat kulit wajahku berjerawat. Jerawatnya pun yang besar dan bernanah, padahal sebelum pandemic aku yang kemana-mana tidak memakai masker pun fine-fine aja. Setelah wajahku berjerawat khususnya daerah pipi membuat aku sangat insecure, merasa bahwa jerawat ini membuat noda dipipiku. Sebelumnya juga aku tengah mencoba bebeapa skincare dan serum yang ternyata tidak berefek sama sekali, alhasil aku menghentikan semuanya.

 

Aku mulai malas bercermin, karena semakin melihat ke cermin membuat aku ingin memencet jerawat itu yang malah akan memperparah penyembuhan dan bekasnya. Aku semakin dilemma, merasa bahwa jerawat ini adalah hal yang membuat aku merasa sedih. Yap, rasa takut itu menghampiri. Rasa takut orang akan membicarakan aku dan jerawatku, akan menganggap aku jelek kalau punya jerawat, orang akan bilang “cantik, sih, Cuma jerawatan”, orang akan lebih membicarakan jerawatku. Aku jadi jarang membuat postingan without makeup, atau posting yang memunculkan wajahku.

 

Tapi, ada yang membuat aku sadar. Bahwa jerawat ini bisa saja memang salahku yang tidak jaga kebersihan dan tidak menjaga makanan yang aku konsumsi. Atau bisa saja jerawat ini memberikan pelajaran atau tugas baru untukku ditahun ini, membuat aku harus lebih belajar mencintai diri aku terutama jerawat yang aku miliki. Dan memang struggle wajah berjerawat sebesar itu karena harus membesarkan hati dan membesarkan cinta kita pada diri kita sendiri. Karena rasanya respon tubuh yang alami itu adalah sebuah tugas juga untuk kita dapat memahaminya, mencoba membenarkannya ke jalan yang benar dan seberusaha mungkin agar tubuh kita pun memberi respon yang baik.

 

Rasanya insecure engga hanya soal fisik, tapi juga apa yang sudah kita lakukan. Lebih pada perasaan dan otak kita yang tau hal itu, dan yang paling rahasia. Merasa kita tidak cukup sempurna untuk seseorang yang kita cinta, kurang berjasa untuk orang tua kita dibanding saudara kita, hingga merasa tidak kunjung mencapai titik yang kita inginkan. Hal itu rasanya tidak sepenuhnya salah kita, karena bisa saja itu adalah tugas kita untuk tetap berusaha, tidak menyerah, dan tentunya nanti pasti ada saat dimana rasa insecure itu hilang. Tapi, entah hilang atau digantikan insecure pada hal yang lain ya, hihi.

 

Intinya tulisan ini, serendah rendahnya kamu, jangan terlalu rendah karena nanti akan ada waktunya kamu merasa semuanya fine dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Terkadang isi kepala memang semenyebalkan itu! But keeps love yourself ya 😊

 

Sampai jumpa ditulisan besook 😊

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar