Selamat datang di tulisan di hari
ke 4!!
Cepat bangetkan? Kita semakin
dekat dengan tahun baru!!
Tahun baru banyak banget disimbolkan
dengan sebuah kehidupan yang baru, banyak yang membuat resolusi atau
mimpi-mimpi baru untuk dilakukan di tahun yang baru. Ada juga yang rasanya semakin
menghitung menghitung hari rasanya semakin senang, dan ada juga yang semakin
menghitung rasanya malah menyakitkan.
Dalam satu hari bahkan dalam satu
tahun akan banyak sekali perasaan yang singgah, sebuah perasaan yang menjadi
respon dari segala hal yang terjadi pada diri kita. Perubahan perasaan yang
bisa membuat kita mendapatkan sesuatu pengalaman yang berbeda, perasaan yang
membuat kita berfikir jika hidup kita berubah setelah merasakan hal itu.
Karena konsep tulisan ini adalah
cerita dan curhatan hati, aku akan menceritakan sebuah pengalaman yang membuat
aku merasa the best feeling I ever felt. Mungkin, tulisan ini akan sangat Panjang
karena aku berusaha dengan sangat baik untuk menuliskan perasaan yang aku
rasakan sebaik mungkin. Jadi, selamat membaca tulisan ini dan semoga ada hal
yang bisa kamu ambil dari cerita ini.
Okay, mari kita mulai.
Aku pernah menyimpan perasaan
pada seseorang. Awalnya aku tidak menyadari bahwa hal itu akan membukakan pintu
pada sebuah kemungkinan yang tidak pernah aku duga, lagi pula saat itu rasanya
bukan waktu yang tepat. Waktu yang kurang tepat dengan segala banyaknya hal
yang masih berlangsung, namun hal itu hanya dari kaca mataku. Setelah jujur
yang membukakan pintu, aku memilih untuk melangkah karena aku kira hal itu akan
membuat aku merasa senang. Senang yang seperti apa? Karena aku rasa, dia adalah
seseorang yang aku impikan dalam khayalanku.
Aku memilih untuk memasuki pintu itu,
memilih untuk merasakan perasaan yang sama. Aku kira setelah sama sama mengisi
ruangan yang sama, kita akan sama-sama saling mengisi. Mengingat saat itu memang
waktunya tidak tepat dan komunikasi yang kurang baik. Dia tipe yang pendiam, sikap
yang dingin, tidak banyak bicara, dan aku menganggapnya manusia dingin. Dia
gemini, zodiac yang sama denganku. Sedikit agak percaya karena aku merasa bahwa
kita punya kesamaan dan jelas masih ada perbedaanya.
Yah, tidak butuh waktu lama kisah
kita berakhir. Okay! Aku menyadari kesalahanku yang tiba-tiba saja ragu dan
memilih untuk berpisah. Can I call it karma? Okay, setelah itu aku rasa dia
baik-baik saja. Dia baik-baik saja sampai 2 tahun berlalu, lalu dia datang lagi
ke dalam kehidupanku. Hilang lagi, datang lagi dan kemudian hilang lagi. Selama fase muncul-hilang itu aku sempat gagal
untuk menyakinkan diri bahwa aku pun bisa baik-baik saja.
I was wrong. Aku gak bisa
baik-baik saja. Sampai beberapa tahun aku masih menyimpan perasaan yang sama, dan
masih menyimpan kemungkinan kalau dia mungkin nanti akan kembali. Aku sampai kenal baik dengan salah
satu mantannya, aku sampai kirim pesan dengan ibunya. Dan aku memang tetap
salah karena bertahun-tahun harus tetap bertahan pada seseorang yang sudah
tidak ada lagi kemungkinannya. Banyak orang menyebutnya gagal move on! Semakin
berusaha melupakannya malah semakin sulit.
Dulu aku sempat berkata untuk
tidak memblockir kontak seseorang karena itu tanda dari sifat kekanak-kanakkan.
Tapi, sekarang aku sadar kalau hal itu bukan selalu hal yang kekanak-kanakkan. Memilih
untuk menghilangkan jejak dari seseorang yang ingin dilupakan itu juga bentuk
dari mengamankan diri, karena diri gak selalu bisa menahan rasa sakit. Menurutku
cara memblockir semuanya cara terbaik yang bisa dipilih, iini untuk kepentingan
diri.
Setelah berusaha lupa dengan
begitu kerasnya, sampai berkali-kali mau menyerah. Kemarin banget aku dapat kejutan,
tiba-tiba saja dia datang. Kejutan yang tidak aku harapkan. Kejutan yang sempat
membuatku sangat takut. Yap! Dia datang dalam bentuk sebuah nama. Dan….
Aku merasa bisa saja!
Apa ini artinya aku sudah ikhlas,
sudah menganggap rasa sakit yang dulu sudah tidak seberapa lagi sakitnya, atau
aku sudah merasa sudah tidak penting lagi memikirkan hal yang sudah berlalu.
Aku merasa sangat lega, pertama kalinya merasa lega tentang masalah ini. Setelah
bertahun-tahun berusaha melupakan seseorang, akhirnya aku bisa melampaui hal
itu. aku tidak benar-benar lupa siapa dia dan bagaimana dia dulu, hanya saja aku
sudah tidak menganggap hal itu penting lagi untuk dipikrikan.
Lega sekali rasanya! Sudah dapat
melampaui hal yang paling aku takutkan dulu.
Pesan aku, saat kita berusaha
keras melupakan seseorang dan berusaha keras ingin benar-benar dapat melupakan
diwaktu yang singkat. Hal yang singkat untuk sesuatu yang ada didalam pikiran
memang rasanya gak mungkinm kecuali amnesia. Tapi, perlahan demi perlahan kamu pasti
bisa memahami dan merelakan hal yang paling membuat kamu tersiksa. Memang nantinya
akan jadi kenangan buruk, namun dari hal itu kamu akan temukan kehebatanmu
dalam menghadapi rasa sakit itu. hal menyakitkan dulu, rasanya gak akan seberapa
dibanding rasa sakit yang baru tercipta dan seperti yang banyak orang katakana bahwa
waktu akan jadi obat yang mampu mengurangi atau bahkan memudarkan hal-hal buruk
dimasa lalu.
Kamu harus ingat kalau kamu
memang perlu memilih hal yang menurutmu paling menakutkan, tapi kalau menyangkut
diri kamu, kebahagiaan kamu, harga diri kamu, dan kehidupan kamu selanjutnya
kamu harus tetap memilih diri kamu. Akan ada satu hari dimana hal yang paling menakutkan
untukmu berubah jadi hal yang biasa.
See you di tulisan besok 😊
0 Komentar