D - 11 | Kenapa Suka Nulis?



Mungkin ada yang tanya kenapa aku suka nulis dan kenapa aku bisa nulis, dan jawabannya mungkin ada disini semua.

 

Jadi aku udah mulai suka nulis kira-kira waktu aku SMP, dengan mulai nulis cerpen atau cerita dialog gitu. Di SMP itu pun aku mulai nulis dan kenalin ketemen-temen SMP aku, sampai ada beberapa orang yang mau pinjem bukunya walaupun waktu itu bukunya adalah buku tulis dengan pensil atau pulpen. Tulisan tangan aku pun dulu sangat-sangat tidak bagus, tapi alhamdulillah masih ada yang bisa membacanya. Dari yang nulis cerpen, naskah drama, sampai puisi.

 

Dulu juga aku sudah mulai mikir bahwa aku mau punya buku sendiri, ya karena tidak tau jadinya aku terbitin buku sendiri dari buku tulisan dan di tulis manual. Kebanyakkan ceritanya dari kehidupan sehari-hari, dari cerita hidup atau maupun dari orang lain. Dari yang kisah hidup sampai yang ngarang semua, karena dulu aku banyak banget ide untuk nulis jadi langsung ditulis saat itu juga.

 

Dan hal itu berlangsung sampai detik ini, yang sampai sekarang masih suka nulis cerpen, puisi atau sekedar kata-kata yang terlintas dipikiran. Namun, sayangnya karena keterbatasan waktu membuat beberapa ide tenggelam gitu aja. Membuat beberapa ide kalau engga tenggelam yang menggantung karena engga diterusin, entah karena lupa atau ketutupan sama ide baru. Sampai detik ini pikiran aku rasanya gak berhenti-berhenti untuk mikir, ditambah lagi aku banyak nonton film dan berkhayal. Jadi bisa dibayangin sendiri bagaimana banyaknya isi kepalaku.

 

Kalau dulu nulisnya di buku tulis, saat ini aku punya blog dan beberapa sosial media yang jadi tempat aku nyalurin hal yang aku suka. Kalau dulu aku dibilang ratunya galau karena ngepost hal-hal yang bersangkutan sama hati, saat ini pun begitul. Malah rasanya aku semakin ada ide kalau aku lagi galau, jadi kadang kalau mau mood nulis aku suka galau-galauin. Aku kayak kesulitan nulis tentang kebahagiaan yang gak tau kenapa bisa begitu.

 

Waktu kuliah aku seneng banget, karena untuk pertama kalinya aku munculin atau bacain tulisan aku secara langsung. Menulis puisi dengan bahasa inggris lalu menampilkannya, dan aku menang. Hal itu yang membuat aku semakin semangat lagi untuk tetap menulis dan berusaha menjadi penulis yang lebih baik lagi. Aku baru mau coba nulis puisi dengan bahasa inggris, semoga berhasil ya.

 

Walaupun gak banyak yang baca dan suka dengan tulisan aku, aku percaya diluar sana tulisan aku bisa berarti, tulisan aku bisa membuat hidup orang lebih baik lagi. Atau mungkin dengan menulis aku memperbaiki diri aku sendiri secara gak langsung, karena kayaknya kita tuh gak terlalu butuh dengan orang lain yang kita harap dapat menyadarkan kita. Mungkin pada akhirnya yang akan menyadarkan diri kita adalah kita sendiri.

 

Dari banyaknya tulisan yang udah aku tulis, bahkan ada beberapa yang aku lupa aku menulisnya, aku sangat suka prosesnya. Dulu aku bisa nulis sampai lewat tengah malam hanya untuk mengejar deadline lomba yang engga aku menangin, dulu aku bisa nulis sehari 2 cerita biar bisa posting ke blog. Tapi, kali ini agar lebih rapi aku membuat jadwal agar aku konsisten dan rajin isi blog. Menurut aku sesuatu yang konsisten itu seru dan kadang ngebosenin juga, jadi aku buat postingan wajib yang terjadwal dan yang gak wajib bisa diposting kapan pun itu.

 

Aku juga pernah gak habis-habis nulis tentang seseorang karena aku lagi patah hatinya, yang malahan membawa aku kenal sama seseorang yang malah bikin aku berhenti nulis karena kesenengan. Bingungin deh, aku malah susah nulis waktu lagi senang. Kayaknya senang itu lebih susah dijelaskan dari pada sedih, jadi jangan heran kalau isi tulisan aku kebanyakkan sedihnya.

 

Kalau ditanya seberapa hebat aku, aku gak tau, karena aku belum bisa mencapai hebat itu sendiri. Lagian aku juga gak tau batas hebat itu sampai aku melakukan apa, aku gak tau hebat itu sampai aku bisa mendapatkan apa. Tapi, menurutku hebat itu dengan aku yang berani nulis tentang hal yang rahasia, bahkan rahasia diri aku sendiri. Tentang hal rahasia yang sebenarnya bisa bermanfaat untuk orang lain. Aku juga belum sampai tahap itu, karena aku masih begitu penakut.

 

Dan akhir-akhir ini aku sadari bahwa anugrah ini turun dari siapa. Semenjak Mama ku makin ngerti pakai applikasi chat, lebih sering deh dia untuk post tulisan-tulisan puitis. Jadi aku sadar bahwa anugrah ini dari Mama ku, yang akhir-akhir ini kerepotan sendiri mau posting apa waktu sore hari. Soalnya kemarin bilang kalau gak mau lagi bahas senja, tapi sekarang masih bawa-bawa senja waktu posting story sore hari. Aku juga jadi kekurangan bahan untuk nulis kata-kata karena jarang galau yang pake banget.

 

Jadi, dari kesimpulan tulisan kali ini adalah, kenapa aku suka menulis adalah karena aku suka menulis. Menulis menurut aku jadi mediasi aku untuk tenang, untuk kurangin amarah, kurangin stress, kurangin sedih dan perasaan-perasaanya. Selain suka nulis di buku, aku juga suka ngetik. Aku suka nulis dibuku karena aku juga butuh ngelatih tangan aku dan otak aku, dan aku suka ngetik karena waktu semua jadi aku menekan keyboard itu kayak seru, terutama suara keyboard yang diketik. Aku jadi inget banget, waktu SMK aku pernah kesenangan karena ada mesin TIK jadul yang ada di perpustakaan, aku jadi pengen cobain lagi ngetik pake mesin TIK jadul.

 

Aku suka nulis, karena aku rasa aku bisa nulis walaupun gak begitu jago.

Semoga nanti aku bisa punya bukuku sendiri versi official yang bagusnya. Aamiin


Posting Komentar

0 Komentar