Mungkin
ada yang tanya kenapa aku suka nulis dan kenapa aku bisa nulis, dan jawabannya
mungkin ada disini semua.
Jadi
aku udah mulai suka nulis kira-kira waktu aku SMP, dengan mulai nulis cerpen
atau cerita dialog gitu. Di SMP itu pun aku mulai nulis dan kenalin
ketemen-temen SMP aku, sampai ada beberapa orang yang mau pinjem bukunya
walaupun waktu itu bukunya adalah buku tulis dengan pensil atau pulpen. Tulisan
tangan aku pun dulu sangat-sangat tidak bagus, tapi alhamdulillah masih ada
yang bisa membacanya. Dari yang nulis cerpen, naskah drama, sampai puisi.
Dulu
juga aku sudah mulai mikir bahwa aku mau punya buku sendiri, ya karena tidak
tau jadinya aku terbitin buku sendiri dari buku tulisan dan di tulis manual.
Kebanyakkan ceritanya dari kehidupan sehari-hari, dari cerita hidup atau maupun
dari orang lain. Dari yang kisah hidup sampai yang ngarang semua, karena dulu
aku banyak banget ide untuk nulis jadi langsung ditulis saat itu juga.
Dan
hal itu berlangsung sampai detik ini, yang sampai sekarang masih suka nulis
cerpen, puisi atau sekedar kata-kata yang terlintas dipikiran. Namun, sayangnya
karena keterbatasan waktu membuat beberapa ide tenggelam gitu aja. Membuat
beberapa ide kalau engga tenggelam yang menggantung karena engga diterusin,
entah karena lupa atau ketutupan sama ide baru. Sampai detik ini pikiran aku
rasanya gak berhenti-berhenti untuk mikir, ditambah lagi aku banyak nonton film
dan berkhayal. Jadi bisa dibayangin sendiri bagaimana banyaknya isi kepalaku.
Kalau
dulu nulisnya di buku tulis, saat ini aku punya blog dan beberapa sosial media
yang jadi tempat aku nyalurin hal yang aku suka. Kalau dulu aku dibilang
ratunya galau karena ngepost hal-hal yang bersangkutan sama hati, saat ini pun
begitul. Malah rasanya aku semakin ada ide kalau aku lagi galau, jadi kadang
kalau mau mood nulis aku suka galau-galauin. Aku kayak kesulitan nulis tentang
kebahagiaan yang gak tau kenapa bisa begitu.
Waktu
kuliah aku seneng banget, karena untuk pertama kalinya aku munculin atau bacain
tulisan aku secara langsung. Menulis puisi dengan bahasa inggris lalu
menampilkannya, dan aku menang. Hal itu yang membuat aku semakin semangat lagi
untuk tetap menulis dan berusaha menjadi penulis yang lebih baik lagi. Aku baru
mau coba nulis puisi dengan bahasa inggris, semoga berhasil ya.
Walaupun
gak banyak yang baca dan suka dengan tulisan aku, aku percaya diluar sana
tulisan aku bisa berarti, tulisan aku bisa membuat hidup orang lebih baik lagi.
Atau mungkin dengan menulis aku memperbaiki diri aku sendiri secara gak
langsung, karena kayaknya kita tuh gak terlalu butuh dengan orang lain yang
kita harap dapat menyadarkan kita. Mungkin pada akhirnya yang akan menyadarkan
diri kita adalah kita sendiri.
Dari
banyaknya tulisan yang udah aku tulis, bahkan ada beberapa yang aku lupa aku
menulisnya, aku sangat suka prosesnya. Dulu aku bisa nulis sampai lewat tengah
malam hanya untuk mengejar deadline lomba yang engga aku menangin, dulu aku
bisa nulis sehari 2 cerita biar bisa posting ke blog. Tapi, kali ini agar lebih
rapi aku membuat jadwal agar aku konsisten dan rajin isi blog. Menurut aku
sesuatu yang konsisten itu seru dan kadang ngebosenin juga, jadi aku buat
postingan wajib yang terjadwal dan yang gak wajib bisa diposting kapan pun itu.
Aku
juga pernah gak habis-habis nulis tentang seseorang karena aku lagi patah
hatinya, yang malahan membawa aku kenal sama seseorang yang malah bikin aku
berhenti nulis karena kesenengan. Bingungin deh, aku malah susah nulis waktu
lagi senang. Kayaknya senang itu lebih susah dijelaskan dari pada sedih, jadi
jangan heran kalau isi tulisan aku kebanyakkan sedihnya.
Kalau
ditanya seberapa hebat aku, aku gak tau, karena aku belum bisa mencapai hebat
itu sendiri. Lagian aku juga gak tau batas hebat itu sampai aku melakukan apa,
aku gak tau hebat itu sampai aku bisa mendapatkan apa. Tapi, menurutku hebat
itu dengan aku yang berani nulis tentang hal yang rahasia, bahkan rahasia diri
aku sendiri. Tentang hal rahasia yang sebenarnya bisa bermanfaat untuk orang
lain. Aku juga belum sampai tahap itu, karena aku masih begitu penakut.
Dan
akhir-akhir ini aku sadari bahwa anugrah ini turun dari siapa. Semenjak Mama ku
makin ngerti pakai applikasi chat, lebih sering deh dia untuk post
tulisan-tulisan puitis. Jadi aku sadar bahwa anugrah ini dari Mama ku, yang
akhir-akhir ini kerepotan sendiri mau posting apa waktu sore hari. Soalnya
kemarin bilang kalau gak mau lagi bahas senja, tapi sekarang masih bawa-bawa
senja waktu posting story sore hari. Aku juga jadi kekurangan bahan untuk nulis
kata-kata karena jarang galau yang pake banget.
Jadi,
dari kesimpulan tulisan kali ini adalah, kenapa aku suka menulis adalah karena
aku suka menulis. Menulis menurut aku jadi mediasi aku untuk tenang, untuk
kurangin amarah, kurangin stress, kurangin sedih dan perasaan-perasaanya.
Selain suka nulis di buku, aku juga suka ngetik. Aku suka nulis dibuku karena
aku juga butuh ngelatih tangan aku dan otak aku, dan aku suka ngetik karena
waktu semua jadi aku menekan keyboard itu kayak seru, terutama suara keyboard
yang diketik. Aku jadi inget banget, waktu SMK aku pernah kesenangan karena ada
mesin TIK jadul yang ada di perpustakaan, aku jadi pengen cobain lagi ngetik
pake mesin TIK jadul.
Aku
suka nulis, karena aku rasa aku bisa nulis walaupun gak begitu jago.
Semoga nanti aku bisa punya bukuku sendiri versi official yang bagusnya. Aamiin
0 Komentar