Anak adalah Bagaimana Orang Tuanya dari buku "The Book You Wish Your Parent Had Read' Part 1

 


Siapa yang pernah mendengar ungkapan "anak adalah cerminan orang tuanya", ungkapan yang sudah sangat sering kita dengar bukan?!

 

Dipostingan ini dan beberapa postingan nantinya aku akan membagikan beberapa isi dari buku yang menurutku sangat bermanfaat. Aku ingin membagikan beberapa highlight yang menurutku sangat penting untuk aku dan kamu yang punya rencana untuk memiliki anak. Beberapa highlight dari buku The Book You Wish Your Parents Had Read, buku yang menurutku membuka mata dan menyadarkan kita sebagai manusia yang pernah menjadi seorang anak dan yang nantinya menjadi orang tua.

 

Memliki anak memang menjadi challange yang sangat luar biasa. Anak yang lahir sama seperti lembar kosong, belum tau apa-apa tentang dunia ini. Belum mengetahui bagaimana cara sesuatu hal bisa terjadi, yang diketahui berkaitan dengan naluri untuk makan, tidur dan pup atau pip.

 

Semakin bertambah umur seorang anak maka akan semakin banyak tahu. Banyak mengetahui hal-hal karena mengamati segala kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya. Mengamati bagaimana orang terdekatnya atau orang tuanya melakukan banyak hal, sampai hal yang sepele pun. Namun, kata-kata masih belum bisa dipakai secara maksimal. Anak itu meng copycat orang tuanya, penggunaan kata-kata tentu masih tidak cukup. Oleh karena itu anak tidak melakukan apa yang orang tua katakan, tapi anak melakukan apa yang orang tua lakukan. Orang tua akan menjadi model untuk anaknya, seorang anak akan meniru orang tuanya.

 

Seperti dalam islam, madrasah pertama untuk anak adalah orangtuanya terutama seorang ibu. Selain menjadi contoh untuk anak, ada beberapa juga yang dibutuhkan untuk seorang anak seperti kehangatan dari sikap orang tua, penerimaan, sentuhan fisik, kehadiran secara langsung, cinta, batasan, pengertian, bergaul dengan semua usia, pengalaman yang tidak berlebihan, perhatian juga waktu orang tua. Dari penjelasan diatas seorang anak digambarkan sebagai produk penggabungan banyak hal yang dilakukan orang tuanya atau orang terdekatnya

 

Jika kita sebagai orang tua, kita bisa mencoba mengingat kembali pada saat kita menjadi anak. Mengingat kembali masalah-masalah yang terjadi, walaupun memang akan menjadi masalah yang berbeda tiap generasinya. Namun, kita sebagai orang tua bisa kembali membongkar apa saja masalah yang kita alami dulu, tentang bagaimana perasaan kita pada saat itu, apa saja yang terjadi pada saat itu. Setelah kita sebagai orang tua menghighlight beberapa hal, kita bisa mengetahui apa yang akan kita lakukan pada anak kita sesuai dengan keadaan pada saat ini.

 

Berani untuk mengingat sepert apa rasanya saat orang tua berada diusia anak. Ketika kita mengetahui bagaimana rasanya, tentu kita akan jadi tau bagaimana respon terbaik yang bisa dilakukan. Aku tiba-tiba jadi ingat sebuah kalimat yang lewat, "Maafkan orang tuamu, karena mereka juga baru pertama kali menjadi orang tua". Kalimat itu seperti menyadarkan bahwa orang dewasa atau orang tua juga terbentuk dari masa kecil, untuk pertama kalinya juga menjadi orang dewasa atau orang tua. Kita manusia terus berkembang, beriringan bersama waktu, pengalaman dan dan segala trauma dan segala pemahaman yang kita punya. Manusia selalu berusaha yang terbaik. Orang tua kita pun pasti berusaha sebaik mungkin untuk membentuk anak yang sebaik mungkin.

 

Anak adalah hasil dari bagaimana orang tuanya. Entah anak akan mengcopycat ayah, ibu, atau anggota keluarga lain yang menginfluencenya.

Sekian tulisan Part 1 ini, sampai ketemu di part selanjutnya.

Disclaimer ya, tulisan ini dari penggabungan highlight dibuku yang sudah dicantumkan dan opiniku.

 

Terima kasih, sampai jumpa lagi.