Aku kira film ini akan
tentang thriller killer killer gitu, ternyata memang killer
untuk nge-kill diri sendiri. Tapi, ternyata…
Mau bagaimana pun juga
yang namanya umur memang gak bisa ditawar, pasti ada masanya untuk berakhir
juga. Memang sifat manusia yang enggak puas dan ingin melewati kodrat atau alam
emang gak akan terakhir baik. Mungkin itulah yang ingin diingatkan oleh film
satu ini. Film yang bener-bener menggambarkan ke serakahan dan keegoisan
manusia. Aku masukan film ini sebagai film yang cukup menarik dan cukup
menyindir manusia untuk mengingatkan bahwa kita hanyalah manusia.
Film ini menceritakan
tentang seorang mantan actress Bernama Elizabeth Sparkle (Demi Moore) yang
sangat popular masa masanya, bahkan saking polulernya dirinya memiliki Bintang
dengan namanya di Walk of Fame. Sayangnya karena umur yang semakin
bertambah industri entertainment sudah tidak tertarik lagi dan akan menggantinya
dengan yang baru, actress baru dan muda.
Karena tidak mau
tergantikan, Elizabeth ini tertarik dengan prosedur instant yang ada diiklanan
secara diam-diam didalam flashdisk oleh perawat di rumah sakit yang ia kunjungi.
Prosedur yang dapat menciptakan versi terbaik dari seseorang yang mengggunakan
prosedur ini. Dengan segala rasa putus asa dan rasa tidak ingin dilupakan
dunia, Elizabeth pun tertarik dengan prosedur yang dinamakan THE SUBSTANCE. Awaalnya
semua berjalan lancar, step-step dari prosedur dilakukan sesuai dengan yang
ditulisakan dalam sebuah kartu yang ada didalam paket pembelian yang diambil
secara berkal. Namun, keegoisan manusia memang dapat merusak segalanya, bahkan
melahirkan monster terseram.
Mungkin begitulah rasanya
pernah jadi pusat dunia, pernah muda, cantik, dan terkenal. Namun sayangnya
umur memang akan terus bergulir, tidak ada hal mudah dan free consequence
untuk mendapatkan kembali apa yang dulu pernah kita miliki. Hal itu yang
mungkin membuat Elizabeth ingin kembali merasakan apa yang pernah ia rasakan
dulu, ya cara tersingkatnya adalah mencoba The Substance yang membuatnya harus
rela mengorbanan dirinya sendiri untuk melahirkan dirinya yang baru, yang muda,
cantik dan tentu akan terkenal seperti dirinya.
Perempuan muda yang lahir
dari punggung Elizabeth menamai dirinya Sue, yang tentu saja dengan umur yang
muda, cantik, dan tubuh yang indah menarik industry entertainment untuk
merekrutnya sebagai wajah baru. Elizabeth dan Sue harus begantian untuk dapat
hidup sedangkan yang satunya dalam proses istirahat, istirahat dalam 7 hari
dengan sekantung makanan cair melalui infus. Elizabeth juga harus merelakan
cairan tulang belakangnya digunakan sebagai penstabil bagi Sue.
Dibawah ini banyak sekali spoil-spoil yaa hihihi
Masa muda memang masa dimana emosi yang tidak stabil, ditambah dorongan rasa tidak puas. Begitu pun Sue yang sangat bergembira dengan dirinya di dunia industry entertainment yang meraih banyak perhatian karena muda, cantik, seolah dunia tertuju padanya Sue semakin lupa bahwa waktu hidupnya hanya 7 hari, tidak bisa ditolerir lagi. Keegosisan Sue akan berimbas kepada pemilik tubuh pertama, yaitu Elizabeth yang harus menerima konsekuensi yang lebih besar dan lebih mengerikan; satu persatu tubuhnya menua berkali-kali lebih cepat.
Seperti kataku diawal, bahwa keegoisan akan melahirkan monster yang menyeramkan. Karena semakin kesal pada Sue, Elizabeth membuat perlawanan dengan memakan makanan yang tidak sehat yang tentu saja berimbas pada Sue. Sue semakin kesal hingga memukul habis-habisan Elizabeth dan mengambil cairan tulang punggung untuknya sampai beberapa bulan kedepan. Waktu memang terasa begitu cepat untuk Sue yang semakin sibuk sebagai actress yang sedang trending, sampai dirinya menyadari bahwa beberapa bulan sudah terlewati. Cadangan cairan tulang punggung Elizabeth sudah habis, sedangkan ia harus segera datang menuju acara tahun malam baru sebagai host.
Cairan sudah tidak diproduksi lagi oleh Elizabeth membuat Sue panik dan menyuntikkan serum Activator pada dirinya sendiri. Serum yang disuntikkan pada Sue malah melahirkan monster penggabungan Elizabeth dan Sue, monster yang menyeramkan. Dibalik dirinya yang terkejut pada penampilan manusia baru ini, dirinya tetap pergi ke acara malam tahun baru dan merusak segalanya.
Wah... enggak nyangka film ini buat aku merasa gak nyaman. Angle pengambilan gambar, beberapa kata-kata cukup berbekas dari yang tertulis bahkan yang terdengar di film ini, gambaran monster yang ditampilkan sampai monster emosi yang terasa olehku, dan pesan final yang terkandung didalam film ini cukup berbekas.
Actingnya gak usah ditanya lagi, Demi Moore yang sudah suhu ini memang tidak perlu diragukan lagi deh actingnya. Rasanya Aura Elizabeth yang ada di Demi Moore seperti ter-copy paste pada diri Sue yang diperankan oleh Margaret Qualley. Menurutku acting yang paling annoying adalah si produser Harvey yang diperankan oleh Dennis Quaid, entah dari caranya berbicara sampai kata-kata yang diucapkannya. Semua orang yang berperan di film ini seperti saling melengkapi jalan cerita didalam film ini, aku sampai bingung sisi mana yang kurang. Ada satu hal yang kurang. Yang kurang adalah perasaan cinta yang fade karena Lizzie meninggalkan teman lawan jenisnya sendiran di restaurant. Jleb…
Menurutku film ini
berhasil sekali mengingatkan kita untuk kembali menyadari bahwa kita hanyalah
manusia yang punya banyak keterbatasan, sekali kita menerobosnya? Maka banyak
hal yang akan terbuang sia-siang. Aku suka sekali film ini, kalau kamu? Apa pesan
yang kesan yang kamu rasakan setelah nonton film ini? Bisa tulis di kolom
komentar ya!
Sekian tulisan review dan
spoiler dari film ini, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!!